Tuesday, November 26, 2024
HomeAnalisa AngkutanIni Bagian Pesawat yang Paling Sering Terkena Bird Strike

Ini Bagian Pesawat yang Paling Sering Terkena Bird Strike

Bird strike masih menjadi momok menakutkan industri penerbangan kendati teknologi sudah semakin canggih. Menariknya lagi, burung besi (pesawat terbang) meskipun berukuran jauh lebih besar dan jauh lebih berat, kurang lebih berbobot 40.000 kg, seringkali ‘dikalahkan’ dengan kawanan burung berbobot hanya 2 kg.

Baca juga: Dikira Kerusakan Mesin, Api di Pesawat Boeing 737 SpiceJet Ternyata Gegara Bird Strike

Walaupun pesawat terbang terbukti menjadi moda transportasi paling aman di dunia, tetapi, saat terkena serangan burung (bird strike), keamanan pesawat dan keselamatan penerbangan menjadi terancam. Lantas, apa yang terjadi pada pesawat saat terkena bird strike?

Bird strike pada umumnya memang kerap terjadi tak lama setelah pesawat lepas landas. Hal itu dimungkinkan karena ketinggian pesawat masih dalam jangkauan terbang burung yang pada umumnya maksimal bisa mencapai ketinggian 4.800-an meter. Di Amerika Serikat (AS), data dari Federal Aviation Administration (FAA) menunjukkan, sekitar 90 persen dari insiden bird strike terjadi di sekitar bandara.

Selain itu, Administrasi Penerbangan Federal AS atau FAA juga memperkirakan bahwa penerbangan di AS mengalami kerusakan sekitar $ 400 juta atau Rp 5,4 triliun setiap tahun akibat serangan burung dan lebih dari 200 korban tewas sejak 1988.

Kerusakan pada pesawat akibat bird strike yang paling umum terjadi adalah mesin. Terbaru, pesawat Boeing 737-800 SpiceJet dengan nomor penerbangan SG 723, dilaporkan terkena bird strike saat terbang dari Bandara Patna ke Bandara New Delhi, India.

Dalam keterangan resmi maskapai, insiden itu terjadi tak lama setelah pesawat lepas landas atau lebih lebihnya 22 menit setelah take-off. Seekor burung dilaporkan terhisap ke mesin sebelah kiri dan menyebabkannya terbakar. Pilot kemudian memutuskan untuk return to base (RTB) ke bandara asal.

Kerusakan pada mesin akibat bird strike umumnya tak banyak berpengaruh pada keselamatan dan keamanan penerbangan. Sebab, pesawat dan mesin sebelum mulai dioperasikan secara komersial, terlebih dahulu melalui serangkaian tes panjang, di antaranya adalah tes bird strike.

Baca juga: Efek Bird Strike: Pesawat Setara Tabrak Objek Seberat 32 Ton! Kok Bisa?

Lain halnya dengan bird strike di jendela pesawat atau nose cone pesawat. Selain bisa membuat penerbangan berakhir nahas, kerusakan pada jendela pesawat akibat bird strike bukan tak mungkin membuat pilot dan kopilot tertarik keluar pesawat akibat mengalami dekompresi eksplosif. Terlebih saat berada di ketinggian jelajah.

Akan tetapi, sekali lagi, para ahli telah memikirkan hal dan merancang jendela pesawat sedemikian rupa sehingga aman atau minimal mengalami dampak kerusakan minimal saat terkena bird strike. Begitu pula dengan bird strike pada bagian nose cone.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru