Airbus sepakat menjalin kemitraan dengaln Diehl Avation untuk menghadirkan fitur toilet tanpa sentuhan (touchless lavatory) di seluruh pesawat Airbus, baik retrofit pesawat atau pesawat yang sudah ada di tangan maskapai maupun ke pesawat baru.
Baca juga: Lima Inovasi Maskapai di Aircraft Interior Expo (AIX), Nomor 2 Impian yang Jadi Kenyataan
Menariknya, pemasangan fitur toilet tanpa sentuh ini oleh Diehl Aviation di seluruh keluarga pesawat Airbus A320 dan A330ceo dalam semalam. Toilet tanpa sentuh Diehl Aviation ini juga lebih ringan daripada toilet pada umumnya sehingga mengurangi beban total pesawat.
“Kami sangat bangga sekarang memperkuat kerja sama kepercayaan lama kami dengan Airbus juga dalam penjualan. Bersama dengan Airbus, kami dapat membangun solusi retrofit kami untuk toilet tanpa sentuhan lebih cepat dan dengan cakupan yang lebih luas di pasar,” kata Harald Mehring, Chief Customer Officer Diehl Aviation dalam keterangan resminya.
Toilet menjadi salah satu bagian terpenting dalam kabin pesawat. Sebagai produsen pesawat, Airbus juga tak luput memberikan sentuhan inovasi pada toilet.
Sebelumnya, Airbus sudah merilis inovasi yang dinamakan The Airbus Dry Floor system pada gelaran CCA tahun ini. Inovasi tersebut dinilai menjadi solusi dari problem klasik di toilet, yakni becek dan kotor setiap kali selesai digunakan oleh penumpang.
Dengan adanya The Airbus Dry Floor system, nantinya, setiap kali air yang keluar dari kran air di wastafel, aircraft vacuum system dan vacuum nozzle Airbus akan langsung menyedot air sehingga meminimalisir terbuangnya air ke lantai.
Sistem tersebut dinamakan automated vacuum cleaning yang kemudian juga dilengkapi dengan sistem passive transpiration untuk menghisap uang air sehingga kelembaban di dalam toilet tetap terjaga. Namun, kalaupun tetap ada percikan air di lantai, awak kabin dapat dengan mudah menyekanya dengan bantuan kain pel yang mudah digunakan.
Akan tetapi, inovasi teknologi dari Airbus rasanya kurang lengkap. Sebab, air yang sudah terbuang tak bisa dimanfaatkan untuk keperluan lainnya, semisal menyiram toilet atau flush.
Celah itu kemudian coba diambil oleh Diehl Aviation. Perusahaan asal Jerman tersebut berhasil menjawab tantangan terbuangnya air di toilet dengan inovasi Grey Water Re-Use Unit.
Nantinya, air bekas pakai dari wastafel bisa kembali digunakan untuk menyiram toilet. Dengan begitu, beban pesawat terhadap air bersih bisa dipangkas. Ujungnya, bisa membuat efisensi bahan bakar di setiap perjalanan pesawat.
Baca juga: ke Toilet Jelang Pesawat Mendarat, Calon Pengantin ‘Dikunciin’ Pramugari Selama 45 Menit
Tak berhenti sampai di situ, perusahaan yang berbasis di Nuremberg, Jerman tersebut juga berhasil mengembangkan konsep Touchless Lavatory. Alhasil, kemungkinan menempelnya kuman dan bakteri di setiap kali penumpang menggunakan toilet bisa diminimalisir dengan mengurangi frekuensi sentuhan.
Setelah lama dinanti, akhirnya kekurangan pada inovasi toilet Airbus dan solusi yang dimiliki Diehl Aviation bisa digabungkan sehingga memberikan kenyamanan lebih kepada penumpang di toilet.