Bila Garuda Indonesia baru dalam tahap berencana untuk menggunakan bahan bakar penerbangan berkelanjutan – sustainable aviation fuel (SAF), maka Malaysia rupanya sudah lebih dulu dalam implementasi SAF. Bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada hari Minggu, 5 Juni 2022, Malaysia Airlines menandai hari itu dengan mengoperasikan penerbangan penumpang pertamanya yang menggunakan bahan bakar penerbangan berkelanjutan.
Baca juga: Singapore Airlines Gandeng ExxonMobil untuk Pasok Bahan Bakar Berkelanjutan
Dikutip dari Simpleflying.com, adopsi SAF digunakan pada pesawat Boeing 737-800 (registrasi 9M-MXX) penerbangan MH603 dari dari Bandara Internasional Kuala Lumpur ke Bandara Changi Singapura.
Persisnya, Boeing 737-800 MH603 menggunakan bahan bakar campuran, yakni antara bahan bakar jet konvensional (avtur) dan bakar penerbangan berkelanjutan yang dipasok Nestle. Neste SAF diproduksi dari 100 persen limbah dan bahan residu terbarukan, seperti limbah lemak hewan yang digunakan untuk pengisian bahan bakar SAF pada penerbangan ini.
Pada Desember 2021, Malaysia Airlines menggunakan SAF untuk pertama kalinya pada penerbangan kargo Airbus A330-200 dari Bandara Schiphol Amsterdam (AMS) ke Kuala Lumpur. Penerbangan itu, MH7979, menggunakan campuran 38 persen SAF yang terbuat dari minyak goreng bekas dan bahan bakar jet konvensional.
Perlahan tapi pasti, transisi dari bahan bakar fosil ke bahan bakar berkelanjutan nan ramah lingkungan sudah dimulai maskapai sejak beberapa tahun lalu. Setidaknya, ada lebih dari 30 maskapai yang sudah memulai proyek hijau mereka. Namun, hanya ada beberapa maskapai yang konsisten menjalankannya sampai dunia benar-benar bisa bebas dari emisi. Selain Malaysian Airlines, dari Asia Tenggara yang sudah menggunakan SAF adalah Singapore Airlines.
Baca juga: Daftar Maskapai Terdepan yang Gunakan Bahan Bakar Berkelanjutan, Tak Satupun dari Asia
Beberapa maskapai yang konsisten untuk terus menguji coba atau sudah menggunakan bahan bakar berkelanjutan tersebut, termasuk American Airlines, Alaska Airlines, JetBlue Airways, United Airlines, Delta Air Lines, KLM, Finnair, dan SAS Scandinavian Airlines. Untuk Nestle, selama ini dikenal sebagai produsen solar dan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF) terbesar di dunia.