Warga yang berada di Desa Losari, Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah ini ramai dan berkumpul di area lokasi pasca kejadian tabrakan antara minibus dengan kereta api wisata Ambarawa, Minggu lalu. Bukan untuk menyelenggarakan acara, namun warga bersama Dinas Perhubungan Kabupaten Semarang untuk bersama – sama melihat proses pembongkaran paksa pasca ditutupnya akses jalan tersebut. Berada di Jalan Brigjend Sudiarto, penutupan perlintasan tanpa palang pintu dilakukan oleh pihak PT KAI Daop IV Semarang menggunakan portal permanen berbahan rel baja.
Baca juga: Insiden Kereta Api Wisata vs Minibus, Perlintasan di Ambarawa Ditutup
Pembongkaran paksa dilakukan sore hari saat warga sekitar bekerja sama membuka portal tersebut. Dinas Perhubungan dan Kepolisian yang berada di lokasi tak berbuat banyak bahkan tak mencegah aksi tersebut, lantaran massa yang cukup banyak dalam kegiatan itu. Warga mengaku jalan tersebut merupakan akses yang kerap kali dilewati pengendara mobil atau motor yang menuju ke akses utama atau sekedar ke Pasar Tradisional di wilayah tersebut.
Warga menambahkan kereta api yang melintas juga tidak sering, hanya saat akhir pekan atau libur nasional. Jika hari biasa kereta api dijalankan, itu pun tak sesering yang dibayangkan. Walaupun tidak ada petugas resmi yang berjaga, swadaya masyarakat pun turut membantu mengamankan perjalanan kereta api agar insiden kecelakaan di perlintasan tetap terhindarkan.
Baca juga: KA Wisata Ambarawa Ditabrak Minibus yang Nyelonong, Ini Kronologinya
Kini jalan tersebut sudah kembali dilalui pengendara roda dua maupun roda empat. Warga pun kembali senang setelah dibukanya kembali portal tersebut yang tadinya ditutup permanen. Diketahui telah terjadi tabrakan antara minibus melawan kereta api wisata Ambarawa di Desa Losari yang mengakibatkan sebuah minibus berwarna merah rusak. Dan sang sopir dilarikan ke rumah sakit terdekat yang mengalami luka. Beruntung tak ada penumpang lain didalam minibus tersebut (PRAS – Cinta Kereta Api)