Tuesday, November 26, 2024
HomeAnalisa AngkutanHampir Dua Jam Terbang, Boeing 747 Lufthansa RTB Gegara Bau Terbakar

Hampir Dua Jam Terbang, Boeing 747 Lufthansa RTB Gegara Bau Terbakar

Boeing 747-8 Lufthansa tujuan Frankfurt (Jerman) – Sao Paulo (Brasil) terpaksa return to base (RTB) lantaran adanya bau terbakar. Pesawat diketahui sudah terbang hampir dua jam. Usai mendarat, pesawat dilarang terbang seharian penuh sebelum tim mekanik menyita sebuah kipas listrik yang diduga jadi sebab bau terbakar di kokpit sampai kabin utama.

Baca juga: Mengapa Pesawat Buang Bahan Bakar Saat di Udara? Simak Penjelasannya

Laporan AvHerald, pesawat dengan registrasi D-ABYP Lufthansa diketahui telah melalui serangkaian proses pre-check dan dinyatakan laik terbang. Pesawat kemudian lepas landas dengan normal dari Bandara Frankfurt pukul 22.50 waktu setempat melahap 12 jam perjalanan ke Sao Paolo.

Sepanjang perjalanan melewati Luxemburg, Paris dan Nantes, Perancis, pilot masih belum menemukan tanda-tanda apapun. Tak lama setelah melewati Nantes dan masuk ke Teluk Biscay, bau kebakaran muncul dari kokpit. Ketika itu, kru kokpit sempat melakukan identifikasi awal terlebih dahulu sampai akhirnya diputuskan RTB ke Frankfurt.

Pada pukul 00:20 waktu setempat, kru kokpit menyatakan emergency dan dibimbing ATC kembali ke jalan yang nyaris sama.

Sekitar satu jam terbang di ketinggian 26 ribu kaki, pesawat dengan nomor penerbangan LH506 mulai melakukan landing approach. Namun sebelum itu, pesawat beberapa kali berputar sekitar langit bandara guna membuang bahan bakar dan mencegah hard landing.

Saat pilot memutuskan RTB, itu berarti bobot pesawat besar kemungkin masih di atas ambang batas yang telah ditentukan mengingat bahan bakar yang dimuat ke pesawat sudah dipersiapkan untuk sampai ke tempat tujuan. Karena itu, pesawat biasanya melakukan ritual ‘kencing’ di udara atau membuang bahan bakar (Avtur) di atas ketinggian 2.000 kaki.

Usai bahan bakar dibuang sesuai dengan prosedur yang berlaku, melalui nozel di ujung kedua sayap, dimana efeknya terkadang terlihat seperti condensation trail (contrail) saat pesawat melintasi langit, proses pendaratan jadi lebih aman.

Secara keseluruhan, pesawat membutuhkan waktu sekitar satu jam 30 menit lebih mulai dari lepas landas, RTB, melakukan beberapa putaran di atas bandara, sebelum akhirnya mendarat dengan selamat pada pukul 01.30 tanpa adanya korban.

Baca juga: Saat Pesawat ‘Terpaksa’ Return to Base dan Divert Landing, Pilot Harus Penuhi Empat Syarat Ini

Tak lama setelah mendarat, engineering dan tim maintenance dengan segera mengecek kondisi pesawat berusia delapan tahun tersebut.

Pengecekan membutuhkan waktu selama sehari sebelum akhirnya dugaan jatuh pada sebuah kipas listrik yang menjadi penyebab datangnya bau kebakar dari kokpit dan menyebar ke kabin utama. Terdengar tidak terlalu serius memang, namun bila didiamkan bukan tak mungkin bisa jadi musibah.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru