Dunia penerbangan saat ini dipenuhi dengan teknologi modern nan canggih. Namun, lebih dari seabad yang lalu, cikal bakal penerbangan dimulai Wright bersaudara bersama Wright Flyer yang penuh dengan kesederhanaan. Namun, bagaimana cara Wright Flyer terbang?
Baca juga: Hari Ini, 118 Tahun Lalu, Cikal Bakal Penerbangan Modern Dimulai Wright Bersaudara
Wright Flyer atau biasa juga disebut Flyer 1 sendiri adalah sebuah pesawat berbobot lebih berat dibanding udara pertama di dunia yang bisa terbang. Perjalanan Wright bersaudara bisa sampai pada Wright Flyer cukup panjang. Setidaknya itu dimulai dari pertemuan dengan mesin.
Pertemuan Orville dan Wilbur Wright atau Wright bersaudara dengan mesin terbang pertama kali pada tahun 1878. Ketika itu, ia bersama ayahnya Milton Wright dan ibunya Susan Catherine Koerner tengah tinggal di Cedar Rapids, Lowa, Amerika Serikat (AS).
Suatu hari, sang ayah pulang dengan membawa sebuah helikopter besutan perintis penerbangan asal Perancis, Alphonse Pénaud. Helikopter tersebut dibuat dari bambu, kertas, gabus, dan karet gelang untuk memberi daya pada rotor. Wright bersaudara kemudian memainkan helikopter itu sampai akhirnya rusak dan coba membuat helikopter serupa versi Wright bersaudara.
Senang helikopter buatannya digemari orang lain (Wright bersaudara), Alphonse Pénaud pun tak segan melanjutkan mimpinya membuat pesawat yang cukup besar bagi seorang pria untuk terbang di udara. Sayangnya, akibat tak mendapat banyak dukungan, ia pun memilih untuk mengakhiri hidup.
Sebelum mulai membuat pesawat, Wright bersaudara banyak belajar pada makalah-makalah ilmuan ternama Italia, Leonardo da Vinci. Setelah dirasa cukup menimba ilmu dari Leonardo da Vinci, Wright bersaudara pun memutuskan mulai melakukan penerbangan glider, di sebuah pantai di Kitty Hawk, North Carolina.
Pantai dipilih karena dinilai memiliki angin yang cukup untuk membantu gaya lift pada pesawat buatannya.
Baca juga: Hari Ini, 111 Tahun lalu, Wright Company Produsen Pesawat Pertama di AS Berdiri
Maklum, pada tahun 1902, Wright bersaudara belum mendapat sokongan mesin dari pabrikan besar di dunia untuk menerbangankan pesawat. Jadi, masih mengandalkan angin untuk terbang. Terbukti, angin di pantai Kitty Hawk mampu membawa Wright bersaudara melakukan penerbangan glider sebayak 700 kali.
Tak juga kunjung mendapat dukungan mesin dari pabrikan otomotif dunia, Wright bersaudara pun memberanikan diri untuk membuat mesin sendiri.
Dengan dibantu Charlie Taylor, keduanya mampu membuat mesin berpendingin air empat silinder segaris yang mampu menghasilkan 12 tenaga kuda. Dudukan mesin tersebut terbuat dari alumunium untuk mengurangi beban yang membuatnya sebagai yang pertama kali dalam sejarah.
Mesin sudah, Wright bersaudara pun mulai menyempurnakan pesawat yang kemudian diberi nama Wright Flyer. Wright Flyer ini memiliki panjang 6,43 meter dan bentang sayap mencapai 12,29 meter. Setelah segala persiapan usai, penerbangan bersejarah pun dimulai.
Dikutip dari Simple Flying, pada 17 Desember 1903, Wright Flyer sukses terbang selama 12 detik di ketinggian delapan kaki dengan kecepatan 6,8 mph dan mencatatkan tinta emas sejarah sebagai pesawat berbobot, berawak, terkontrol, dan lebih berat dibanding udara pertama di dunia yang bisa terbang.
Cara kerja Wright Flyer sampai bisa terbang bisa serupa tapi tak sama dengan saat ini. Disebutkan, pesawat lepas landas dengan bantuan sistem rel yang membentang datar sejauh 60 kaki. Sistem rel ini bahu-membahu dengan hembusan angin hingga 27 mil per jam untuk membantu lift Wright Flyer, yang dikemudikan oleh Wilbur Wright yang berbaring tengkurap di sayap bawah pesawat.
Tak seperti pesawat sekarang yang lepas landas berlawanan dengan arah angin, ketika itu Wright Flyer terbang searah dengan arah angin.
Baca juga: Hari Ini! 111 Tahun Lalu Penerbangan Perdana Pesawat Penumpang Rakitan Wright Bersaudara
Lebih lanjut, dua stabilisator kecil di bagian depan pesawat mengendalikan pitch di Wright Flyer. Pengaturan ini digunakan daripada di ekor seperti yang digunakan oleh pesawat saat ini. Kemudi berada di bagian belakang pesawat seperti halnya di pesawat modern. Ini dibantu dengan tiga instrumen, yaitu stopwatch, engine revolution recorder (mengukur tingkat putaran baling-baling), dan anemometer.
Setelah penerbangan pertama, terdapat penerbangan kedua dan ketiga pada 17 Desember 1903. Namun yang terlama adalah penerbangan keempat dimana Wilbur Wright terbang sejauh 260 meter dalam 59 detik.