Tuesday, November 26, 2024
HomeDaratMengenang 9 Tahun Tragedi Lokomotif “Nyeruntul” Tanpa Masinis di Semarang

Mengenang 9 Tahun Tragedi Lokomotif “Nyeruntul” Tanpa Masinis di Semarang

Tepat 28 April merupakab kejadiab yang memilukan dan juga mengherankan bagi PT KAI khususnya wilayah Daerah Operasi (Daop 4) Semarang. Pasalnya kejadian tersebut sangat tidak diduga dan pertama kali peristiwa mengherankan ini terjadi di Kereta Api Indonesia. Peristiwa tersebut mengingatkan sebuah film yang menceritakan tentang lokomotif berjalan tanpa masinis. Seperti adegan dalam film, ternyata kejadian serupa juga dialami di Kereta Api Indonesia.

Baca juga: Inilah “BB200,” Lokomotif Diesel Listrik Pada Kecelakaan di Ratu Jaya Depok 

Ya, sebuah lokomotif seri CC 203 98 16 meluncur tanpa awak (masinis) dari Depo Lokomotif Semarang Poncol. Kejadian tersebut terjadi pada 28 April 2013 pukul 00.17 dimana lokomotif dilangsir dari depo menuju jalur 1 Stasiun Semarang Poncol setelah menarik rangkaian KA 12 Argo Sindoro (Gambir – Semarang Tawang). Awalnya tak terlihat hal yang mencurigakan dan memang sudah terbiasa dengan kegiatan di area stasiun pada saat itu. Setelah lokomotif masuk peron staisun, kemudian lokomotif dilangsir masuk menuju depo.

Pukul 03.54 pagi atau keesokan harinya lokomotif CC 203 98 16 kembali dinyalakan bagian mesin untuk melakukan pemanasan terlebih dulu. Namun pukul 04.05 WIB ada hal aneh terjadi, seketika lokomotif mulai berjalan perlahan dan tanpa awak. Posisi wesel sebenarnya sudah berada di posisi lokomotif tersebut untuk masuk ke jalur 1. Namun saat memasuki jalur 1, lokomotif berjalan langsung tak terkendali dengan kecepatan lumayan kencang.

Tak lama berselang seluruh kru dan awak KAI yang bekerja pada jam tersebut dengan sigap menginformasikan ada lokomotif berjalab tanpa masinis menuju barat. Tak hanya itu seluruh perlintasan pun di kontak dan di siagakan guna menghindari hal yang tidak diinginkan. Diinformasikan bahwa lokomotif berjalan dengan kecepatan puncaknya yaitu 160 km/jam melewati dua stasiun, yaitu Stasiun Jerakah dan Mangkang.
Kecepatan yang tak terkendali dan saat melewati tikungan, lokomotif pun ‘terbang’ tepat di kilometer 16 antara petak Mangkang dengan Kaliwungu. Lokomotif terpentak ke persawahan warga. Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Hanya bagian atap rumah warga dan tertimpanya kandang kambing milik warga yang tertimpa lokomotif tersebut. Pasca terceburnya lumpur, lokomotif mengalami banjir lumpur dari setengah badannya akibat terlempar terlalu kencang.

Baca juga: Lokomotif KA Dhoho Ringsek Usai Ditabrak Bus, Langsung Masuk Bengkel di Yogyakarta

Pukul 09.00 – 12.00 evakuasi langsung dilakukan dengan mengirimkan crane dari Solo dan Bandung untuk mempercepat proses evakuasi. Proses pengangkatan lokomotif pun berjalan dramatis, mengingat lokasi yang dipenuhi warga yang sedang melihat jalannya evakuasi serta pengangkatan lokomotif tersebut harus secara perlahan. Setelah lokomotif terangkat, kemudian langsung dibawa ke Balai Yasa Yogyakarta untuk dilakukan perawatan full. Dan saat ini lokomotif CC 203 98 16 sudah kembali melaju di jalurnya untuk mengantar penumpang ke tempat tujuan. (PRAS – Cinta Kereta Api)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru