Jalur kereta api memang identik dengan kecepatan, kenyamanan, keindahan, dan ketepatan waktu. Namun kembali lagi kepada masyarakat sebagai pengguna setia kereta api. Biasanya jalur utara identik dengan persawahan , jalurnya yang kebanyakan lurus, kecepatan bisa mencapai lebih dari 80 km/jam dan lebih jarang kereta api yang berhentj di stasiun kecil.
Baca juga: Libur Lebaran ke Semarang? Yuk, Wisata Edukasi KA ke Lawang Sewu dan Museum Ambarawa
Namun untuk jalur selatan, waktu tempuh sedikit lebih lama, karena harus melewati medan yang cukup berat, seperti: tanjakan, turunan, tikungan yang mencapai 90 derajat, serta masih terbatasnya kecepatan antara 50 – 80 km/jam.
Jalur utara saat ini sudah mencapai tahap jalur ganda dari Jakarta sampai dengan Surabaya. Pembangunan ini dinilai berhasil karena bisa menghasilkan kecepatan dan ketepatan waktu saat kereta api berjalan. Selain itu banyaknya stasiun yang dilewati tak melulu rangkaian kereta api untuk berhenti. Justru kereta api berhenti di stasiun – stasiun dengan volume penumpang yang tinggi.
Tak hanya kereta penumpang, jalur utara juga identik dengan banyak lalu lintas kereta api angkutan barang. Melewati jalur utara, estimasi waktu perjalanan KA angkutan barang pun sangat sangat dominan, hanya terhalang dengan kereta api penumpang yang mau tidak mau harus mengalah (disusul). KA angkutan barang yang melewati jalur utara mayoritas adalah KA Petikemas dari Surabaya (Kalimas) menuju Tanjung Priok pp.
Lain halnya dengan jalur selatan. Ini sangat di favoritkan bagi penumpang kereta api khususnya yang gemar dengan alam Indonesia. Meski kecepatan kereta api tak secepat di jalur utara, tapi pemandangan yang disuguhkan membuat mata tak mau berkedip. Hamparan sawah, gunung, sungai, dan jurang – jurang sudah menjadi andalan penumpang kereta api yang menikmati pemandangan di jalur selatan.
Baca juga: Mau Coba Naik Kereta Sultan Jelang Lebaran? Ini Syarat dan Harganya
Sebagai contoh, jalur Purwakarta hingga Tasikmalaya. Di jalur tersebut Anda merasa tidak akan bosan karena pemandangan paling keren di tanah Jawa Barat. Meski kecepatan kereta apinya dibatasi, tak menyulutkan kebosanan penumpang melihat keindahan yang dihasilkan alam Indonesia. Tak hanya itu ada beberapa stasiun kecil dan besar yang masih memiliki bangunan lama sebagai cagar budaya aset PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Nah, bagaimana pendapat Anda, lebih senang lewat jalur utara atau jalur selatan?