Restoran berbasis pesawat kian menjamur. Di Brasil, tepatnya di Brasilia, sebuah pesawat Fokker 100 menawarkan berbagai menu bersejarah dalam penerbangan. Menariknya menu-menu tersebut setiap bulan berganti-ganti, sesuai dengan rute penerbangan mereka, sekalipun semua proses penerbangan tersebut hanyalah imajinasi belaka.
Baca juga: First Airlines, “Maskapai” Jepang dengan Penerbangan Virtual Reality Pertama
Dilansir Simple Flying, ide membuat restoran dari pesawat Fokker 100 bernama The Plane Experience itu muncul tanpa disengaja. Seperti biasa, di sela-sela aktivitasnya sebagai pekerja, salah satu pendiri Ricardo Espindola, juga aktif berkutat di gereja.
Setiap tahun, gereja tersebut menghadirkan pameran kuliner internasional. Pada tahun 2019, Ricardo, yang sangat tertarik dengan pesawat sejak usia dini, terpikir untuk menghadirkan mockup pesawat. Ia pun bermitra dengan Taty Osler untuk memuluskan idenya itu, dari sinilah cikal bakal The Plane Experience dimulai.
Disebutkan, sebuah tim yang terdiri dari beberapa orang membuat mockup Embraer E190 dan pada Agustus 2019 mockup tersebut digunakan di pameran kuliner internasional gereja. Rencananya, mockup tersebut akan kembali dibongkar setelah pameran. Namun, itu urung dilakukan. Mockup tersebut terus digunakan untuk memberikan pengalaman terbang bagi siapapun, dua kali dalam sebulan.
Entah bagaimana ceritanya, Ricardo dan Taty kemudian melirik pesawat Fokker 100 bekas Avianca yang mangkrak sejak tahun 2014, untuk disulap menjadi restoran sekaligus pengalaman terbang dalam imajinasi.
Pada bulan September 2020, Fokker 100 tersebut disumbangkan ke gereja untuk direnovasi menjadi restoran. Proses renovasi membutuhkan waktu satu tahun, meliputi renovasi total pada lantai, pemasangan kursi first class bekas pesawat Boeing 767 TransBrasil dan kursi Fokker asli, serta cat baru, interior maupun eksterior. Konfigurasinya di set semirip mungkin dengan penerbangan penumpang.
Baca juga: Maskapai Legendaris Pan Am Ternyata Sudah Terbang ke Jakarta Sejak 1960
Lama dinanti, di bulan Agustus 2021, restoran berbasis Fokker 100 tersebut pun lahir. Ketika itu belum menyandang nama The Plane Experience, melainkan menggunakan nama PanAm Brasil.
Akan tetapi, nama tersebut terkendala karena identik dengan maskapai legendari asal AS. Dari situ, barulah itu ditetapkan sebagai The Plane Experience sebagai nama maskapainya dan Clipper Golden Light sebagai nama pesawat.
Clipper Golden Light terbang dua kali dalam sepekan setiap Jumat dan Sabtu malam. Tujuannya setiap bulan berubah dan menunya pun ikut berubah mengkuti negara tujuan.
Selama bulan April, pesawat Clipper Golden Light dijadwalkan terbang (dalam khalayan atau imajinasi) ke Madrid, Spanyol, dan menu-menu yang disajikan pun adalah maskakan-maskapain Negeri Matador.
Di antara menu-menu tersebut, terdapat menu legendaris, Paella Marinera dan Spanish Torillas with Cured Meet.
Sebelum menyantap makanan di restoran ini, penumpang tetap menjalani penerbangan seperti pada umumnya. Sekalipun penerbangan hanya sebatas imajinasi, namun prosesnya tetap seperti penerbangan sungguhan, seperti dimulai safety demonstration dengan safety equipment sungguhan, suara yang menundakan pesawat sedang pushback, lepas landas, cruising, dan mendarat.
Baca juga: Eva Air Tawarkan Kencan Antar Penumpang ‘Jomblo’ Secara Acak di Udara, Tiket Ludes dalam Sekejap
Usai lepas landas dan tanda mengenakan seat belt sudah padam, penumpang akan disuguhi setiap menu yang sudah dipesan. Saking sungguhannya, terkadang, penumpang juga diajak merasakan sensasi turbulensi meskipun sekali lagi ini hanyalah drama.
Selain melayani penumpang makan dan minum sambil merasakan sensasi penerbangan khalayanan, The Plane Experience juga menjalankan sejenis program amal, dimana sekitar 300-400 anak-anak yang belum pernah naik pesawat, berkunjung, menikmati suasana berada di dalam pesawat, sampai bercita-cita menjadi seorang dirgantarawan, salah satunya pilot.