Tuesday, November 26, 2024
HomeBandaraPenyandang Disabilitas ini Terpaksa Naik ke Kabin Tanpa Kursi Roda

Penyandang Disabilitas ini Terpaksa Naik ke Kabin Tanpa Kursi Roda

Nama Vanilla Air terpaksa menjadi sorotan publik dunia setelah salah satu kru pesawat tersebut melarang seorang penyandang disabilitas menggunakan kursi roda ke dalam maskapai Low Cost Carriers tersebut. Kejadian yang terjadi pada 5 Juni 2017 kemarin ini mulai naik ke permukaan setelah Hideto Kijima, penyandang disabilitas tersebut mengungkapkan kekesalannya melalui blog pribadinya.

Baca Juga: Dilema Penyandang Disabilitas di Transportasi Publik

Kala itu, Hideto yang didorong oleh temannya menggunakan kursi roda hendak bertolak menuju Osaka dari sebuah bandara kecil di pulau Amami. Setibanya Hideto di pulau Amami, ia mendapatkan perlakuan sewajarnya dari pihak maskapai yang mengijinkan tiga temannya membantu Hideto turun dari pesawat menggunakan kursi roda. Namun, perlakuan berbanding terbalik dialami oleh Hideto ketika ia hendak pulang menuju Osaka, dari bandara dan maskapai yang sama. Pihak maskapai menolak untuk menaikkan Hideto yang menggunakan kursi roda ke dalam kabin.

KabarPenumpang.com melansir dari theguardian.com, Kamis (29/6/2017), kejadian tersebut merupakan kali pertama yang ia rasakan setelah “menaklukan” kurang lebih 200 bandara di 158 negara. Sebelum penerbangan menuju Osaka, pria 44 tahun tersebut sudah diberitahu mengenai tidak tersedianya sebuah lift yang dapat mengangkut penumpang disabilitas ke dalam kabin. Akhirnya, dengan terpaksa Hideto meniti 17 anak tangga menuju pintu pesawat tanpa menggunakan kursi rodanya dengan dibantu oleh temannya.

Hideto Kijima. Sumber: standard.co.uk

“Saya tidak habis pikir dengan perlakuan yang saya terima. Seolah melarang penyandang disabilitas untuk terbang,” tutur Hideto. “Ini merupakan pelanggaran hak asasi manusia,” tambahnya. Mendapat komplain dari salah satu kostumernya, pihak Vanilla Air melalui juru bicaranya lalu meminta maaf. “Kami meminta maaf atas insiden yang seharusnya tidak terjadi itu,” kata Akihiro Ishikawa, juru bicara Vanilla Air. Permohonan maaf tersebut dilayangkan pihak Vanilla setelah hideto melaporkan kejadian tersebut ke Kementerian Transportasi.

Vanilla Air lalu mengklarifikasi bahwa terdapat sebuah lift yang dapat digunakan oleh para penumpang, namun bukan untuk penyandang disabilitas. Maskapai yang berafiliasi dengan All Nippon Airways teersebut juga mengungkapkan akan memperbaiki pelayanan yang ada sehingga kejadian serupa tidak terulang di waktu mendatang, termasuk pengadaan sarana lift untuk penyandang disabilitas.

Baca Juga: Raih Kemenangan Untuk Negara, Paralimpian Justru Dinistakan di Kereta

“Langkah-langkah ini kami tempuh untuk memastikan agar penumpang yang menaiki penerbangan kami dapat terbang dengan aman dan nyaman. Selain itu, kami juga akan meninjau prosedur penanganan bandara untuk memastikan apakah semuanya sudah sesuai dengan standar pelayan kami yang tinggi,” ujar pihak Vanilla Air.

Dengan melihat resiko kecelakaan, Vanilla Air sebelumnya pernah melarang penumpang yang tidak dapat berjalan untuk terbang sendiri dari Amami. Sedangkan, maskapai lain di Jepang mengatakan bahwa mereka mengizinkan staf untuk membawa penumpang dengan menggunakan kursi roda saat lift tidak tersedia pada pagelaran Paralimpiade tahun 2020 mendatang.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru