Monday, November 25, 2024
HomeDaratRotan Asal Indonesia Jadi Bahan Interior Mobil Listrik ET7 Besutan Pabrikan...

Rotan Asal Indonesia Jadi Bahan Interior Mobil Listrik ET7 Besutan Pabrikan Cina

Apakah rotan bisa jadi bahan baku interior mobil? Ini bisa menjadi kenyataan, bahkan sudah digunakan oleh pabrikan kendaraan listrik di Cina yakni Nio. Di mana mereka memulai pengiriman sedan ET7 barunya di Negeri Tirai Bambu itu. Mobil tersebut menawarkan fitur mengemudi otonom dengan jangkauan 1000 km dan memiliki keunikan tersendiri.

Baca juga: Singapore Airlines Luncurkan Tempat dan Alat Makan Ramah Lingkungan dari Kertas dan Bambu

Ini membuat Nio mengatakan menjadi pembuat kendaraan listrik pertama yang menggunakan karuun yang adalah bahan berteknologi tinggi terbuat dari rotan. Dirangkum KabarPenumpang.com dari asia.nikkei.com (4/4/2022), bahan baku rotan tersebut bisa ditemukan pada 14 bagian di dalam kabin yang mewakili keindahan.

“Setiap bagian memiliki tekstur yang unik dan mempertahankan sentuhan alaminya,” ujar pabrikan yang berbasis di Shanghai tersebut.

Perusahaan Jerman Out for Space menggunakan rotan yang diolah untuk mengganti plastik sebagai interior mobil. Julian Reuter yang adalah desainer produk mengaku bahwa potensi rotan yang belum dimanfaatkan ketika berkunjung ke pasar kerajinan kecil di Pulau Bali.

Sehingga ketika dia kembali ke Jerman, dirinya bersama Peter Kraft bereksperimen dengan rotan. Pasangan tersebut membayangkan potensi desain rotan dan menarik perhatian produsen mobil global. Inovasi mereka dapat menghembuskan kehidupan abad ke-21 ke dalam industri rotan kuno Indonesia, memperkuat hasil panen tradisional yang dulunya penting.

“Kami telah mendorong rotan ke dimensi yang berbeda. Jika Anda pernah melakukan survei di Indonesia dan bertanya, ‘Apakah Anda melihat rotan di pasar EV dan sektor mobilitas?’ sebagian besar mungkin akan mengatakan ‘tidak,” Felix Wurster, CEO Karuun, bagian dari Out for Space Group.

Karuun, bahan turunan baru, diproduksi dengan menyuntikkan pigmen UV-stabil ke dalam kapiler batang rotan yang dipangkas. Ini kemudian digiling persegi dan direkatkan menjadi balok atau panel. Setelah perusahaan ini dibentuk pada tahun 2015, Out for Space mulai menggunakan karuun untuk membuat furnitur di Indonesia, tetapi terhenti setahun kemudian ketika seorang desainer muda Jerman di Nio menemukan produk tersebut di pameran dagang desain.

Baca juga:Di Bangladesh, Baut Rel Kereta Diganti dengan Batang Bambu dan Pisang

“William Li, pendiri Nio “terkesima dengan kisah karuun bahan rotan dari Indonesia dengan teknologi Jerman. Dia jatuh cinta padanya dan mulai mendorongnya,” kata Wurster.

Untuk diketahui, Nio mulai mengirim sedan ET7 di Cina mulai minggu lalu. Di mana ini menampilkan garis kaarun dengan butiran linier yang dapat dikenali dari batang rotan di seluruh interior mobil.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru