Monday, November 25, 2024
HomeAnalisa AngkutanHari Ini, 36 Tahun Lalu, Garuda Indonesia GA035 Jatuh di Medan Gegara...

Hari Ini, 36 Tahun Lalu, Garuda Indonesia GA035 Jatuh di Medan Gegara Tabrak Antena TV

Pada hari ini, 36 tahun lalu, bertepatan dengan 4 April 1987, pesawat McDonnell Douglas DC-9 Garuda Indonesia, dengan nomor penerbangan GA035, jatuh di Bandara Polonia, Medan, usai menabrak antena televisi. Dari total 45 kru dan penumpang, 23 di antaranya tewas.

Baca juga: Hari Ini, 39 Tahun Lalu, Fokker F-28 Garuda Cetak ‘Hattrick’ Kecelakaan Usai Tergelincir dan Terbakar

Dilansir baaa-acro.com, pesawat dengan nomor registrasi PK-GNQ ini diketahui terbang dari Bandara Blang Bintang, Banda Aceh, menuju Bandara Polonia, Medan. Saat berangkat dari Banda Aceh sampai seperempat perjalanan, penerbangan berjalan lancar tanpa kendala apapun.

Sampai kemudian menjelang landing, pesawat dihadapi dengan cuaca buruk. Disebutkan, ketika itu terjadi badai petir, hujan lebat dengan intensitas tinggi, dan menyebabkan turbulensi tepat saat pesawat mulai melakukan landing approach menggunakan Instrumen Landing System (ILS).

ILS sebetulnya teknologi yang cukup mumpuni untuk membuat pilot mendarat di tengah visibilitas rendah, termasuk di tengah cuaca buruk.

ILS diketahui menggunakan beragam sinyal radio yang dipancarkan oleh peralatan pada instalasi berbasis darat, serta penyertaan peralatan on-board yang sesuai sehingga dapat menerima sinyal tersebut dan mengubahnya menjadi informasi yang relevan bagi para pilot.

Data penyelarasan sumbu landas pacu dipancarkan oleh radio dari antena yang disebut localiser, yang kerap kali ditemui di ujung landasan.

Dari sinyal yang dipancarkan, pilot dapat menghitung orientasi sinyal kiri dan kanan yang diterima, dan mensejajarkan posisi pesawat dengan landas pacu. Instrumen on-board juga memungkinkan pilot mengetahui posisi pesawat terhadap landas pacu dari perbedaan intensitas sinyal yang diterima.

Data yang dikirim oleh ILS akan muncul di layar yang berada di dalam kokpit, bahkan beberapa model ILS mampu mengirimkan perintah pendaratan langsung ke sistem auto-pilot.

Meski begitu, nasib berkata lain. Cuaca buruk membuat pesawat tidak stabil dan kehilangan ketinggian. Pilot disebut sempat berusaha meningkatkan ketinggian sebelum akhirnya menabrak antena di sekitaran Bandara Polonia, jatuh, dan terbakar.

Dari total 45 kru dan penumpang, 23 di antaranya tewas (4 kru dan 19 penumpang). Sebagian besar korban tewas bukan karena jatuhnya pesawat atau terbentur dengan daratan, mengingat itu tidak terlalu tinggi dan membuat hancur bekeping-keping, melainkan karena terbakar.

Baca juga: Selain Mandala Airlines dan Hercules TNI AU, Inilah Daftar Kecelakaan yang Terkait Bandara Polonia Medan

Justru sebaliknya, 11 korban di antaranya selamat lantaran terhempas ke daratan saat pesawat membentur antena dan daratan.

Meski tak ada laporan pasti penyebab kecelakaan, namun, besar kemungkinan itu disebabkan oleh loss of control atau hilang kendali saat final approach akibat windshear dan microburst.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru