Bukan hanya kereta api tua yang bisa digunakan lagi menjadi berbagai fungsi baru. Tetapi kursinya pun bisa digunakan dan ini menghadirkan kenangan lama yang bisa dirasakan kembali meski bukan di dalam kereta. Ini belum lama dirasakan warga Singapura di sekitaran Yishun.
Baca juga: Taman Nasional InterContinental Khao Yai Hadirkan Gerbong Kereta Sebagai Resor
Mereka bisa menemukan kursi hijau, merah atau biru yang biasanya digunakan di MRT. Ada sekitar 20 kursi yang tempatkan di sekitar lingkungan dan menjadi tempat ekstra (fasilitas umum) bagi penduduk yang beristirahat. Ini merupakan proyek salah satu komunitas pertama yang menggunakan kereta. Di mana itu telah melewati masa simpannya dalam ikatan antara Dewan Kota Nee Soon dan Orotitas Transportasi Darat (LTA).
Dirangkum KabarPenumpang.com dari straitstimes.com (26/3/2022), ada sepuluh set kursi dua tempat duduk yang diletakkan di bagian kosong Yishun. Penggunaan kembali kursi tersebut merupakan langkah yang memberikan kehidupan baru bagi kereta api tua Singapura yang diyakini beberapa orang dan menjadi bagian penting dari sejarah negara tersebut.
Untuk diketahui, kereta MRT pertama mulai beroperasi pada 7 November 1987. Anggota parlemen GRC Nee Soon Louis Ng menghadiri acara di Dewan Kota Nee Soon di Yishun pada hari Sabtu (26 Maret), di mana ia meluncurkan dan memasang satu set kursi MRT.
“Menemukan cara baru menggunakan barang-barang lama adalah cara yang bagus untuk menyelamatkan lingkungan. Kursi baru yang didaur ulang ini adalah tambahan yang praktis dan menarik bagi lingkungan kita,” kata Louis.
Administrator sumber daya manusia Chelvi, yang memiliki satu nama, bangga bahwa dewan kotanya adalah yang pertama meluncurkan inisiatif semacam itu di jantung kota. Dia mengatakan, bahwa dirinya sangat senang duduk di kursi bekas kereta MRT pertama Singapura itu. Bahkan Chelvi mengaku, kehadiran kursi membawa kembali kenangan masa kecilnya dan berharap lebih banyak kursi yang ditempatkan di area umu sehingga semua orang dapat berkumpul dan menghidupkan kembali yang baik.
“Inisiatif ini juga memberi kami ide di rumah – kami dapat mendaur ulang lebih banyak dan melakukan beberapa proyek sendiri,” tambah penduduk Nee Soon East yang berusia 52 tahun.
Sedangkan penduduk Nee Soon lainnya mentakan, daur ulang itu penting untuk melestarikan lingkungan bagi generasi mendatang. Hingga saat ini, menemukan rumah baru untuk kereta tua tidaklah mudah dan sebaguan kecil dari 106 kereta yang melayani seluruh jalur MRT Singapura telah menemukan rumah barunya.
Baca juga: Gegara Tak Ada Kursi di Gerbong MRT, Kakek Ini Terpaksa Duduk di Lantai Kereta
Namun, masalah utamanya adalah ukuran yang menyulitkan institusi warisan untuk menerima kereta itu. Tak hanya itu, kondisi kereta tua juga membuat renovasi menjadi mahal.