Monday, November 25, 2024
HomeAnalisa AngkutanRound Dial vs Glass Cockpit, Mana yang Lebih Baik?

Round Dial vs Glass Cockpit, Mana yang Lebih Baik?

Kokpit setiap pesawat berbeda-beda. Semakin besar pesawat, panelnya semakin banyak dan semakin kompleks mengoperasikannya. Terlepas dari itu, satu hal yang pasti, di kokpit, hanya ada dua teknologi, analog atau round dial dan teknologi digital atau glass cockpit. Mana lebih baik?

Baca juga: Mengenal Glass Cockpit, Fitur yang Mudahkan Pilot Operasikan Pesawat

Pada round dial, instrumen penerbangan dasar atau biasa disebut ‘six pack’ mulai dari attitude, airspeed indicator, altimeter, turn coordinator, heading indicator, sampai vertical speed indicator, seluruhnya adalah core dari instrumen penerbangan. Navigasi dikelola melalui grafik enroute.

Dalam glass cockpit, main flight instruments atau six pack tadi akan dikonsolidasikan ke dalam tampilan penerbangan primer digital (PFD). Selain airspeed indicator dan altimeter, yang tampilannya diubah dari bentuk round dial menjadi digital, tampilannya tak jauh berbeda.

Selain PFD, ada cockpit glass juga dilengkapi second multifunction display (MFD). MFD menampilkan berbagai informasi seperti moving map, cuaca, dan lain sebagainya.

Dilansir mcico.com, untuk mengetahui mana lebih baik antara round dial dengan glass cockpit, setidaknya ada 10 hal head to head yang mesti dikuliti.

Dari segi kemudahan penggunaan, sudah pasti cockpit glass unggul jauh dibanding round dial. Bedanya, pada cockpit glass, tidak ada standarisasi. Segalanya tergantung produsen. Sedangkan pada round dial, instrumen bersifat universal alias cenderung sama satu dengan lainnya.

Terkait keandalan, glass cockpit terbukti dibanding sistem analog round dial. Namun, glass cockpit bergantung pada listrik. Ketika daya listrik konsleting dan sebagainya, glass cockpit mati. Itu berbeda dengan instrumen round dial yang masih berfungsi meski kehilangan daya listrik.

Dalam hal fleksibilitas, visibilitas, alerts, dan cuaca juga demikian. Cockpit glass unggul dalam segala hal dan sangat memudahkan beban kerja pilot.

Dari sudut redudansi, andai PFD mengalami kegagalan, masih ada MFD dan proses transfer data dari PFD ke MFD juga sangat mudah.

Selanjutnya terkait konektivitas, pilot sangat dimudahkan dengan konektivitas bluetooth untuk mengunggah rencana penerbangan, komunikasi kokpit, dan hiburan. Ini jauh berbeda dengan round dial atau instrumen analog yang sama sekali tidak terhubung dengan bluetooth ataupun teknologi lainnya.

Baca juga: Kerap Jadi Bahan Pertanyaan, Apa Perbedaan Antara Fly by Wire dan Hydraulic System di Pesawat?

Terakhir, dalam hal traffic avoidance dan biaya, glass cockpit juga unggul dan sangat memudahkan pilot dengan Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADB-S) traffic awareness untuk membantu mencegah terjadinya insiden, berbanding jauh dengan instrumen analog yang membutuhkan hardware tambahan untuk fungsionalitas ADB-S.

Terkait biaya, investasi di awal glass cockpit tentu lebih tinggi dibanding instrumen analog. Namun, biaya pemeliharannya lebih murah dibanding sistem analog.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru