Tuesday, November 26, 2024
HomeAnalisa AngkutanLebih Dekat dengan Teknologi GSM-R, Teknologi Persinyalan yang Diadopsi Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Lebih Dekat dengan Teknologi GSM-R, Teknologi Persinyalan yang Diadopsi Kereta Cepat Jakarta-Bandung

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bakal menggunakan Teknologi Global System Mobile-Railway (GSM-R) untuk persinyalan, mengadopsi teknologi transmisi data (train control data) yang digunakan China Railway.

Baca juga: KA Feeder Kereta Cepat Jakarta – Bandung Rencana Tambah Armada KRDE Hingga 5 Set

Dalam keterangan resminya, KCIC mengklaim teknologi GSM-R untuk persinyalan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dipilih karena sudah terbukti dari sisi keselamatan dan dioperasikan banyak operator Kereta Api Cepat di dunia, di negara-negara Eropa, Cina, Arab Saudi, dan Maroko.

Teknologi ini juga termasuk teknologi yang stabil dan sudah terstandardisasi oleh UIC atau International Union of Railways (Uni Kereta Api Internasional). Itu berarti teknologi CTCS-3/GSM-R masih akan diandalkan oleh sebagian besar operator Kereta Api Cepat di dunia sekarang dan yang akan datang.

Cara kerja teknologi GSM-R ini bisa dibilang sama dengan teknologi GSM konvensional untuk ponsel. Pola GSM R tetap membutuhkan unsur BTS (base tranceiver station), BSC (base station controller), OMC (operation & maintenance centre) hingga Intelligent Network.

Kesemua hardware tadi ditempatkan layaknya penempatan konvesional, seperti BTS yang disipakan di sepanjang lintasan jalur kereta api. Sedang perangkat pada kereta api bisa ditempatkan module atau juga ponsel GSM.

Keunggulan konsep GSM R utamanya adalah koordinasi traffic dan update informasi. Seperti menunjang operasional komunikasi suara antara masinis dan petugas controller di stasiun, antar sesama masinis di suatu area, antar petugas langsir hingga kebutuhan emergensi.

Di samping itu GSM R juga dapat mendukung komunikasi non operasional, seperti antara stasiun dan depot. Tidak hanya itu, lebih penting lagi kebutuhan komunikasi bagi penumpang juga diakomodasi, misalkan informasi perubahan waktu berangkat, keterlambatan hingga kebutuhan koneksi data akses GPRS (general packet radio services).

Dalam pengaplikasiannya, teknologi GSM-R menawarkan berbagai kemudahan untuk operator maupun penumpang, seperti advanced speech call items (ASCI) yang berfungsi menyediakan voice group call dan voice broadcast services, location dependent addressing (LDA) yang berfungsi untuk menghubungkan masinis dengan controller lewat satu tombol, dan keeping in touch sejenis tracking system.

Adapun value added services for passanger, ini berguna untuk penumpang, mulai dari automatic ticket sales, onward booking dan reservasi, schedule up date per menit tentang status kereta api, yang kesemuanya sudah lumrah ditemui di Indonesia, semisal di KRL Jabodetabek.

Baca juga: Kereta Cepat Berpotensi Sepi Penumpang Gegara IKN, Pemerintah Bakal ‘Paksa’ Masyarakat dengan Cara Ini?

Meski dinilai sebagai teknologi canggih, namun, teknologi GSM-R ini sudah hadir sejak tahun 1995 lewat proyek European Intergrated Railway Radio Enhanced Network (EIRENE) yang digagas oleh Mobile Railway radio Network for Europe (MORANE). Proyek ini dimotori oleh tiga negara; Perancis, Jerman, dan Italia.

Salah satu tujuannya adalah untuk menyeragamkan sistem komunikasi kereta api antar negara di Eropa. Sebelumnya diketehaui terdapat 35 sistem komunikasi kereta api yang berbeda di Eropa.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru