Tak terasa satu tahun sudah kereta rel listrik (KRL) Yogya – Solo melayani penumpang. Selama setahun ini KRL tersebut sudah melayani 2,2 juta penumpang. Selain itu sudah sebanyak 250 ribu Kartu Multi Trip (KMT) diterbitkan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).
Baca juga: Berbagai Gangguan yang Dialami Penumpang KRL Solo – Yogya
Penggunaan KMT sendiri karena, mendukung sistem pembayaran eletronik bagi pengguna KRL Yogya – Solo dan juga mendominasi transaksi elektornik KRL tersebut. Selain KMT, aplikasi LinkAja juga cukup banyak digunakan untuk pembayaran elektronik oleh penumpang KRL. Baru sisanya menggunakan pembayaran via kartu perbankan.
“Jadi KMT mengambil peranan 50 persen dalam pembayaran elektronik. Sementara LinkAja 26 persen. Baru sisanya sebanyak 24 persen menggunakan kartu-kartu perbankan,” ungkap Plt Direktur KAI Commuter, Roppiq Lutzfi Azhar.
KRL Yogya – Solo hadir dan beroperasi untuk menggantikan kereta api Prambanan Ekspres atau yang dikenal dengan Prameks. Selain itu juga memodernisasi perkertaan lokal dari kereta diesel menjadi kereta listrik aliran atas. Kehadiran KRL Yogya – Solo ini pun diapresiasi oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada PT KCI selaku operator yang telah memberikan layanan terbaik. Meski di tengah masa pandemi, nyatanya KRL Yogya – Solo mampu melayani hingga lebih dari dua juta penumpang,” kata Zulfikri dalam webinar, Senin (7/3/2022).
Dia mengatakan, kehadiran KRL ini pada peresmiannya 1 Maret 2021 lalu oleh Presiden Joko Widodo disambut antusias oleh masyarakat. Zulfikri menambahkan, kehadiran KRL juga menjadi angkutan massal yang memiliki banyak keunggulan.
Di mana ini berhasil mengubah kebiasaan masyarakat di kawasan tersebut dalam bertransportasi. Kemudian KRL memiliki emisi yang rendah, kehandalan layanan dalam jangka panjang, efisiensi pergerakan, kapasitas angkutan yang tinggi dan memperkuat struktur tata ruang.
Baca juga: KRL Yogya-Solo Gunakan Kereta Produksi PT INKA
Untuk diketahui, ada sebelas stasiun pemberhentian dengan sepuluh keberangkatan dari Solo dan sepuluh dari Yogyakarta pada hari kerja. Bahkan kedepannya, elektrifikasi KRL akah diperluas hingga wilayah aglomerasi Bandung Raya dan Surabaya Raya.