Saturday, October 26, 2024
HomeDaratKereta Barang Cina - Eropa Bisa Terdampak Perang di Ukraina, Ini Sebabnya

Kereta Barang Cina – Eropa Bisa Terdampak Perang di Ukraina, Ini Sebabnya

Ukraina menjadi pintu gerbang sekunder ke Eropa untuk kereta barang Cina – Eropa. Dengan meletusnya perang di Ukraina membuat forwader Cina mulai bergerak cepat untuk meyakinkan pelanggan bahwa kargo mereka aman.

Baca juga: Pengiriman Melalui Laut Alami Penundaan, Kereta Barang Cina-Eropa Jadi Pilihan di Asia Tenggara

“Konflik antara Ukraina dan Rusia saat ini merupakan faktor yang paling tidak stabil di Eropa, perang panas skala besar tampaknya akan pecah. Menurut konfirmasi kami dengan semua pihak, termasuk Kereta Api Rusia, operasinya normal. Selain itu, kami percaya baik Eropa maupun Rusia tidak menginginkan dampak pada perdagangan mereka sendiri,” ujar seorang forwader yang berbasis di Qingdao, Cina.

Selain itu, New Silk Road Intermodal yang berbasis di Chengdu mengatakan, tidak ada bahaya apa pun untuk pengiriman kereta api Rusia melalui Belarusia mengingat bahwa rute utama berjarak 1.600 km dari tempat konflik terjadi.

Dilansir KabarPenumpang.com dari theloadstar.com (24/2/2022), mereka juga mengatakan bahwa faktanya waktu transit saat ini adalah yang tercepat yang tercatat dalam beberapa bulan terakhir.

Untuk diketahui, setiap minggu, rata-rata 275 kereta melewati rute ini. Namun demikian, dengan Barat yang mempersiapkan sanksi “besar-besaran” terhadap Rusia, spekulasi meningkat mengenai dampaknya terhadap perdagangan dan kargo. Salah satunya adalah sanksi yang dijatuhkan oleh Brussels “dapat memiliki efek memperlambat atau menghentikan arus perdagangan bilateral antara Cina dan Eropa, karena Moskow dapat mengatur laju lambat atau penghentian total dalam transit pengiriman barang.

Lima puluh persen dari semua lalu lintas angkutan kereta api tujuan Uni Eropa (UE) masuk melalui Rusia dan Belarusia. Lalu lintas itu naik 30 persen pada tahun 2021. Lebih lanjut, New Silk Road Intermodal berspekulasi, mengingat hubungan hangat antara Rusia dan Cina, kedua negara dapat “mengatur perlambatan perdagangan Cina-UE yang akan menciptakan kesulitan rantai pasokan di Brussels.

Baca juga: Lintasi Myanmar, Cina Buka Jalur Kereta Barang Menuju Pelabuhan di Samudera Hindia

“Cina sangat khawatir, karena akan berdampak signifikan pada perdagangan Uni Eropa -Cina. Cina membutuhkan UE untuk meningkatkan peluangnya dalam menahan tantangan ekonomi yang dihadapinya,” kata Andre Wheeler, CEO Asia Pasifik Connex dan pakar Belt & Road Initiative (BRI) China.

 

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru