Saturday, October 26, 2024
HomeDaratMeski Penumpang Turun, MRT Jakarta Hasilkan Rp453 Miliar dari Bisnis Non Fare...

Meski Penumpang Turun, MRT Jakarta Hasilkan Rp453 Miliar dari Bisnis Non Fare Box

Pandemi membuat penumpang moda transportasi umum menurun jumlahnya. Hal ini karena banyak penumpang yang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan berbasis online agar bisa menjaga jarak dengan orang lain.

Baca juga: 40 Ribu Penumpang, Jadi Target MRT Jakarta Tahun 2022

Karena menurunnya penumpang ini, membuat moda transportasi kehilangan pelanggan dan pemasukan. Salah satu yang terdampak adalah MRT Jakarta. Di mana sebelum pandemi, penumpangnya berjumlah 88 ribu per hari. Kini di Covid gelombang ketiga hanya 19 ribuan penumpang per harinya.

Meski begitu, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, penurunan penumpang memang membuat pendapatan menurun. Tetapi bisnis non fare box atau diluar tiket bisa membantu di masa pandemi.

“Kita mendapat keuntungan yang baik dengan bisnis yang ada diluar penjualan tiket,” ujar William dalam forum jurnalis, Selasa (1/3/2021).

Pendapatan tersebut mencapai Rp453 miliar dari advertising, bisnis MRT, naming right stasiun, aset yang dimiliki di stasiun, pembukaan coworking space. Farchad Mahmud Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta menagatakan, pihaknya di masa pandemi mengambil langkah yang mengedepankan life style bisnis.

Salah satunya adalah penawaran untuk naming right di stasiun MRT Jakarta. Dia menyebutkan, saat ini ada stasiun yang memiliki nama baru yakni Fatmawati Indomaret.

“Setelah Fatmawati, masih ada enam stasiun yang masih ditawarkan untuk naming right. Beberapa BUMN juga sudah mulai bertanya untuk naming right di stasiun,” jelas Farchad.

Dia menambahkan, untuk pembangunan TOD saat ini ada empat yang sedang dalam proses pembangunan yakni Simpang Temu Dukuh Atas di Jalan Blora yang mana pekerjaan Continuous Bored Pile (CBP) sedang berlangsung dan sudah mencapai 366 dari dari 472 titik dan targertnya beroperasi April 2023. Selain itu juga Serambi Temu Dukuh Atas tengah dalam proses perencanaan percepatan konstruksi di lapangan dan targetnya akan mulai beroperasi pada Juni 2022.

Baca juga: Kembangkan Pendapatan Non Farebox, MRT Jakarta Berkolaborasi dengan Startup

Di mana serambi temu ini digunakan untuk menghubungkan Stasiun LRT Jabodebek dengan Stasiun KCI Sudirman. Farchad menambahkan, untuk Simpang Temu Lebak Bulus dan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu juga tengah dalam proses pembangunan.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru