20 bandara di Indonesia yang dikelola Angkasa Pura (AP) II akan bertransformasi menjadi airport metaverse. Bandara-bandara tersebut nantinya akan memperkuat DROID (Digitally Ready for Operational and Infrastructure Development) dalam menghadapi perkembangan global.
Baca juga: Mau Jadi ‘Airport of The Future,’ PT Angkasa Pura II Hadirkan Berbagai Teknologi
Kata kunci metaverse belakangan melonjak seiring digunakan sebagai nama pengganti Facebook. Metaverse yang diusung Meta (Facebook) adalah sebuah konsep dunia virtual yang di dalamnya siapapun bisa menjelajahi dunia tersebut bersama pengguna internet lainnya dalam sebuah sosok avatar atau karakter yang mereka buat.
Sedangkan Airport Metaverse AP II merupakan sinergitas antara ekosistem dunia digital dengan teknologi yang mendukung, salah satunya adalah teknologi extended reality seperti Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan Mix Reality (MR).
Dalam keterangan pers AP II yang diterima KabarPenumpang.com, melalui metaverse setiap orang yang secara fisik tidak berada di ruang yang sama, dapat terhubung langsung di dunia digital untuk saling bertemu, bekerja, berkomunikasi, bersosialisasi, berkolaborasi, dan lain sebagainya.
“AP II akan mengembangkan Airport Metaverse sehingga tentunya metaverse ini digunakan untuk kepentingan bandara mulai dari operasional, pelayanan, hingga komersial,” kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin.
“Melalui NEXT Airport 4.0, kami mengadopsi metaverse untuk memperkenalkan Airport Metaverse yang memperkuat penerapan DROID Model guna meningkatkan Operational Excellent, Customer Experience, dan Ecosystem Exploration,” jelasnya.
“Teknologi ini membantu pengunjung bandara atau penumpang pesawat untuk dapat lebih tepat memprediksi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai kegiatan di bandara AP II,” tambahnya.
Setidaknya ada tiga program yang memanfaatkan metaverse. Pertama, Airport Metaverse Learning. AP II akan mengembangkan modul dan metode pelatihan untuk mendukung keandalan operasional bandara.
Pelatihan memanfaatkan metaverse ini lebih optimal dalam membuat standard operating procedure (SOP) yang dijalankan staf bandara tetap terjaga di seluruh bandara AP II.
Baca juga: Hadapi Pertumbuhan Penumpang, Angkasa Pura II Akan Bangun Bandara “Greenfield” di Jakarta
Program kedua adalah Tourism Activity Center. Memanfaatkan metaverse, masyarakat luas dari berbagai lokasi dapat mengetahui dan mengenal berbagai destinasi wisata di suatu wilayah di mana terdapat bandara AP II. Melalui metaverse, pengguna dapat saling berinteraksi termasuk juga berkomunikasi langsung dengan staf AP II.
Terakhir, Augmented Airport Experience. Dapat digunakan pengunjung bandara atau penumpang sebagai alat navigasi melalui gadget untuk menuju berbagai lokasi di bandara, misalnya boarding lounge, restoran atau tenant tertentu.