Pesawat regional trijet Boeing 727 sudah lama di-grounded dalam dunia penerbangan komersial. Debut pesawat ini tenggelam semenjak popularitas Boeing 737 mengemuka dengan twinjet-nya.
Baca juga: Nabung Bertahun-tahun, Pria Ini Sulap Boeing 727 Jadi ‘Tesla’ Mewah Seharga Rp3,2 Miliar
Antara tahun 1962 sampai 1984, Boeing memproduksi 1.832 unit Boeing 727. Tetapi, setelah hampir 40 tahun tak diproduksi atau 58 tahun setelah penerbangan perdana, ternyata masih ada 38 unit Boeing 727 beroperasi bersama 23 maskapai di seluruh dunia. Maskapai mana saja?
Menurut ch.aviation, dari jumlah tersebut, 30 di antaranya datang dari maskapai kargo, lima oleh Angkatan Udara Ekuador, Garda Nasional Meksiko, Raytheon Technologies, République du Mali, dan Safe Air, dan tiga lainnya oleh dua maskapai, Líneas Aéreas Suramericanas dan Kalitta Charters II, sebagai maskapai charter.
Terkait layanan penumpang dengan Boeing 727 ini tentu hampir tak disangka-sangka oleh avgeeks. Sebab, Boeing 727 penumpang terakhir sudah dihelat pada awal tahun 2019 silam. Ketika itu, Boeing 727 dengan nomer penerbangan EP851 milik Iran Aseman Airlines santer dikabarkan menjadi Boeing 727 yang terakhir terbang di dunia.
Penerbangan terakhir Boeing 727 EP851 melayani rute Zahedan ke Tehran dengan durasi dua jam perjalanan pada malam hari. Menurut sumber yang sama, Boeing 727 EP851 sudah dioperasikan selama 39 tahun oleh Iran Aseman.
Disebutkan, satu-satunya maskapai yang masih mengoperasikan penerbangan penumpang dengan Boeing 727 adalah Safe Air yang berbasis di Nairobi, Kenya. Maskapai tersebut mempunyai dua pesawat Boeing 727 dengan nomor registrasi 5Y-GMA dan 5Y-IRE. Meski begitu kedua pesawat itu tidak secara penuh mengoperasikan layanan penumpang melainkan mixing dengan layana kargo.
Raytheon Technologies tercatat menjadi satu-satunya entitas yang masih mengoperasikan pesawat Boeing 727 untuk pesawat uji.
Penggunaan Boeing 727 terbesar datang dari maskapai kargo. Dua maskapai Amerika Serikat, termasuk Kalitta Charters dan Gulf and Caribbean Cargo, masih mengandalkan pesawat tersebut untuk angkutan barang domestik maupun internasional.
Ada juga maskapai asal Kolombia, Líneas Aéreas Suramericanas, AeroSucre, dan Angkatan Udara Kolombia (Fuerza Aérea Colombiana), yang masih menggunakan pesawat tersebut.
Di luar itu, ada maskapai kargo yang berbasis di Kenya, Astral Aviation, maskapai asal Republik Kongo, Serve Air Cargo, dan maskapai asal Inggris, T2 Aviation.
Baca juga: Belasan Tahun Hilang Tanpa Jejak, Boeing 727 Milik ASL Ditemukan di Gurun Sahara?
38 unit Boeing 727 yang masih aktif beroperasi pada tahun ini diketahui hanya berkurang sebanyak 11 pesawat hanya dalam tempo kurang lebih 4 bulan.
Pada September tahun lalu, ch-aviation melaporkan, ada 49 unit Boeing 727 beroperasi bersama 29 maskapai di seluruh dunia.