Regulator penerbangan sipil Malaysia, MAVCOM, telah mengizinkan dua maskapai baru, MYAirline dan SKS Airways, beroperasi. Keduanya, masing-masing mendapat izin terbang sebagai maskapai penerbangan penumpang berjadwal selama satu tahun dan tiga tahun.
Baca juga: AirAsia Group Bakal Ganti Nama Jadi Capital A, Begini Alasannya
“Rencana MYAirline adalah membangun bisnis maskapai penerbangan di Malaysia dan mungkin menantang AirAsia untuk mendominasi,” kata sumber yang tidak disebutkan namanya kepada Edge Markets.
Analis penerbangan CGS-CIMB Research Raymond Yap mengatakan, “Informasi yang dapat dipercaya bahwa maskapai Ultra LCC baru saat ini sedang dalam proses mendapatkan persetujuan peraturan untuk didirikan di Malaysia, setelah menandatangani kesepakatan untuk menyewa dua Airbus A320 dengan harga sewa murah.”
Disebutkan, maskapai MYAirline didirikan oleh pengusaha kenamaan Malaysia, Datuk Goh Hwan Hua. Sementar itu, pemegang saham mayoritas di maskapai ini adalah Zillion Wealth Bhd dan Trillion Cove Holdings Bhd. Goh adalah pemegang saham mayoritas di kedua bisnis tersebut.
Meski yakin mampu menantang AirAsia yang sudah lebih mapan, apalagi hanya berbekal dua pesawat Airbus A320, namun, konsep bisnisnya yang bermain di segmen Ultra LCC atau ULCC berpotensi sangat mengancam AirAsia sebagai LCC. Sayangnya, tak ada informasi kapan maskapai ini melakukan penerbangan perdana.
Baca juga: Bagaimana Cara Mendirikan Maskapai Baru Sampai Berhasil? Ini Jawabannya
Berbeda dengan maskapai baru MYAirline, maskapai baru lainnya yang diizinkan beroperasi, SKS Airways, bermain di ceruk pasar yang berbeda dengan MYAirline dan AirAsia.
Disebutkan, SKS Airways berencana menjalani penerbangan perdana akhir bulan Januari ini di rute Subang – Pangkor dan lebih fokus ke penerbangan perintis dengan pesawat-pesawat kecil seperti DHC6 Twin Otter.
Meski diisukan dimiliki oleh pemilik yang sama dengan maskapai baru lainnya, MYAirline, namun, dalam laman resminya, SKS Airways dimiliki oleh SKS Group yang berbasis di Johor, Malaysia, dan dimiliki oleh pengusaha properti Alan Sim See Kiong.
Selain melayani penerbangan komuter regional menggunakan Twin Otter, maskapai juga melayani penerbangan rekreasi ke rute-rute yang selama ini belum terlayani dengan baik.
Baca juga: 9 Maskapai Baru yang Lahir Selama Pandemi Covid-19, Dari Negara Mana Saja?
“Operasi kami terutama difokuskan pada resor berbasis pulau yang populer, resor pantai dengan koneksi ke kota-kota besar di Semenanjung Malaysia,” tulis SKS Airways dalam lama webnya.
“SKS Airways awalnya akan beroperasi menggunakan hingga empat DHC6 Twin-Otter, pesawat turboprop tangguh dan andal dengan kemampuan Short Take Off Landing (STOL). Pesawat-pesawat ini dianggap dapat diandalkan dalam menyediakan transportasi udara alternatif terutama ke resor pulau terpencil yang hanya dapat diakses melalui permukaan atau kapal,” tutupnya.