Insiden bird strike kembali terjadi. Kali ini menimpa pesawat Jetstream JS-41 maskapai regional Afrika Selatan, Airlink. Tak main-main, bird strike membuat pesawat mengalami kerusakan parah, dimana salah satu bilah baling-baling patah dan patahannya itu menembus badan pesawat, melintasi kabin, serta menghancurkan jendela di sisi sebelahnya.
Baca juga: Setahun Beroperasi, Bandara Berlin Brandenburg Laporkan 50 Bird Strike Gegara Bangunan Kaca
Beruntung, ketika itu, tidak ada penumpang di tempat dimana bilah pesawat menyasar ke kabin penumpang. Sebab, kejadian serupa penah dialami Southwest Airlines flight 1380. Bedanya, bilah kipas dari turbin yang patah menembus pesawat Boeing 737 dan melukai penumpang sampai akhirnya tewas.
“Kemarin sebuah pesawat Airlink Jetstream 41 yang mengoperasikan penerbangan private charter menabrak seekor burung besar saat mendarat di lapangan terbang Venetia. Tidak ada penumpang atau awak yang terluka meskipun pesawat mengalami kerusakan besar,” kata maskapai dalam sebuah pernyataan.
View this post on Instagram
“Sesuai dengan protokol dan peraturan penerbangan, kejadian itu dilaporkan ke Otoritas Penerbangan Sipil Afrika Selatan (SACAA) yang akan melakukan penyelidikan,” tambahnya.
“Pesawat tetap berada di lapangan terbang Venetia sambil menunggu inspeksi SACAA dan penilaian kerusakan berat,” lanjutnya, seperti dikutip dari Simple Flying.
Menurut ch-aviation.com, dari 47 armada yang dimiliki, Airlink memiliki enam pesawat BAe Jetstream 41. Namun, dari enam itu, lima di antaranya tidak aktif dan satu pesawat sisanya rusak berat setelah insiden bird strike baru-baru ini.
Tabrakan dengan kawanan burung atau bird strike pada umumnya memang kerap terjadi tak lama setelah pesawat lepas landas.
Begitu juga menjelang landing. Hal itu dimungkinkan karena ketinggian pesawat masih dalam jangkauan terbang burung yang pada umumnya maksimal bisa mencapai ketinggian 4.800-an meter. Di Amerika, data dari Federal Aviation Administration (FAA) menunjukkan, sekitar 90 persen dari insiden bird strike terjadi di sekitar bandara.
Baca juga: Efek Bird Strike: Pesawat Setara Tabrak Objek Seberat 32 Ton! Kok Bisa?
Selain itu, Administrasi Penerbangan Federal AS atau FAA juga memperkirakan bahwa penerbangan di AS mengalami kerusakan sekitar US$400 juta atau Rp5,4 triliun setiap tahun akibat serangan burung dan lebih dari 200 korban tewas sejak 1988.
Meskipun kuantitas tabrakan burung dengan pesawat masih sangat debatable (ada yang mengkategorikan masih tergolong tak terlalu sering terjadi dan sebaliknya), namun faktanya, antara 1990 hingga 2015 ada 160.894 insiden tabrakan dengan burung di AS. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 0,25 persen yang mengakibatkan kecelakaan.