Mungkin kalian pernah tahu tentang jalur kereta api yang memiliki panorama laut utara yang luas? Atau pernah merasakan sensasi naik kereta api melewati pinggir laut? Kalian bisa mencoba naik kereta api melewati jalur utara Jawa di antara Stasiun Pekalongan dengan Stasiun Semarang Poncol. Ya, panorama ini sangat jarang ditemukan dibagian utara Jawa. Jika naik kereta api lewat jalur selatan disuguhi pemandangan gunung, sawah dan sungai besar, beda halnya jika melewati jalur kereta api bagian utara yaitu panorama laut yang eksotis.
Baca juga: Stasiun Plabuan – Stasiun Aktif di Indonesia yang Berdiri Kokoh di Tepi Laut Jawa
Dilintasi Kereta Api Penumpang dan Barang
Jalur KA bagian utara Jawa memang identik dengan bermacam – macam angkutan kereta api yang lewat. Seperti kereta api angkutan penumpang dan juga angkutan barang. Jika kita mengabadikan di jalur utara ini banyak KA yang lewat nonstop mulai dari pagi, siang, sore, malam hingga dini hari dan kembali keesokan paginya.
Seperti halnya jika kita berkunjung ke spot jalur KA dengan panorama lautnya. Kereta api yang melintas juga lumayan banyak dann tidak akan kehabisan waktu saat mengambil gambar. Terlebih lagi jika mengetahui jadwal KA yang lewat, sangat memudahkan untuk mengambil lokasi atau spot foto dengan panorama laut.
View this post on Instagram
Lokasinya Dekat dengan Stasiun Plabuan
Jika mengunjungi spot dengan panorama laut ini, kita juga bisa melihat sebuah stasiun yang bangunnya tidak begitu besar dan terlihat modern. Stasiun ini bernama Stasiun Plabuan. Unik memang dengan namanya persis lokasinya juga dipinggir laut. Stasiun Plabuan memliki ketinggian 4 meter diatas permukaan laut, jadi bisa dibilang kawasan ini dataran rendah dengan intensitas cuaca cukup panas jika keadaan cerah.
Stasiun yang berlokasi di kawasan Desa Ketanggan, Gringsing, kota Batang ini termasuk wilayah Daop 4 Semarang. Awalnya bangunan stasiun ini cukup sederhana hanya terbuat dari kayu jati dan dibuka pertama kali pada tahun 1898. Stasiun Plabuan dulunya dibangun sebagai pengisian air pada lokomotif uap karena stasiun ini hanya memiliki bangunan kecil yang levelnya dibawah tipe halte (stopplaat). Lalu pada tahun 1911 – 1921 bangunan ini direnovasi menjadi bangunan tembok batu dan menambah jalur kereta api yang semula satu jalur menjadi dua jalur, agar memudahkan kereta api untuk melakukan persilangan.
Jaraknya 10 Kilometer dari Jalan Raya
Meski memiliki panorama yang indah antara laut dan jalur kereta api, tapi rute yang ditempuh menuju spot ini sekitar 40 menit dari Jalan Raya Semarang – Batang menuju Stasiun Plabuan. Tahun 2011 lalu ada beberapa kereta api lokal yang berhenti di stasiun ini. Salah satunya adalah Kereta Api Kaligung. Lebih memudahkan jika kita mengabadikan kereta api dengan panorama laut. Namun setelah pergantian Grafik Kereta Api (GAPEKA) pada tahun 2014 dan merenovasi stasiunnya menjadi agak besar, tidak semua kereta api berhenti tergantung jadwal perjalanan KA di stasiun ini.
Baca juga: Inilah Stasiun Jeongdongjin, Stasiun Kereta Paling Dekat dengan Laut di Dunia
Jika ingin berkunjung ke Stasiun Plabuan menggunakan kendaraan bermotor roda 2 atau roda 4 bisa melewati Jalur Pantura Semarang – Batang. Kemudian bertemu Pasar Plelen dan masuk ke area pedesaan Jalan Gringsing – Kedawung. Setelah bertemu Masjid Al – Hidayah langsung menuju ke Jalan Ketanggan dan berjalan lurus hingga melewati kolong jembatan Tol Semarang – Batang. Perjalanan diteruskan hingga bertemu Stasiun Plabuan. (PRAS – Cinta Kereta Api)