Tuesday, November 26, 2024
HomeBus AKAPBanting Setir Saat Pandemi, "My Shuttle" Sukses di Rute Jogja - Cepu...

Banting Setir Saat Pandemi, “My Shuttle” Sukses di Rute Jogja – Cepu – Blora

Ketika sektor pariwisata luluh lantak akibat pandemi, maka usaha moda transportasi otomatis ikut terpukul, terlebih lagi pada jasa penyewaan bus pariwisata. Imbas sepi orderan bus pariwisata, tak jarang pengusaha bus berubah haluan dengan membuka trayek reguler. Hal ini semata-mata untuk bisa bertahan di tengah pandemi.

Baca juga: Labirin Raksasa di Tokyo Gunakan Bus Pariwisata yang Tak Beroperasi

Sriwijaya Transport asal Jogja salah satunya, operator bus pariwisata ini kini membuka layanan shuttle dengan rute Jogja – Cepu – Blora via Tol Ngawi. Uniknya, rute ini dipilih karena merupakan jalur ‘mudik’ sang owner. Tidak melalui Purwodadi dikarenakan kondisi jalan yang rusak.

Layanan shuttle ini resmi dibuka pada tanggal 28 Oktober 2020. My Shuttle adalah brand yang disematkan pada armada medium bus dengan konfigurasi seat 2-2 ini.

Kabin My Shuttle (Foto: Senna Aditya)

Ada dua keberangkatan baik dari Jogja maupun Blora, yakni keberangkatan pagi pukul 06.30 WIB dan juga keberangkatan sore pada pukul 15.30 WIB. Semua armada My Shuttle sudah melalui ruas tol transjawa Ngawi. Jadi untuk waktu tempuh bisa begitu efisien.

Untuk harga tiket sendiri dibanderol dengan harga Rp140.000. Dengan harga ini, fasilitas yang didapatkan penumpang adalah bus medium dengan Air Conditioner (AC), kapasitas kursi 33 seat, konfigurasi seat 2-2 recleaning seat, bantal di tiap seat, free air mineral dan juga free servis makan di rumah makan Duta, Ngawi.

Fahmi Mahendra pegawai bagian operasional dari My Shuttle mengatakan bahwa okupansi penumpang bisa dibilang menjanjikan untuk lintas Jogja – Cepu – Blora ini. “Penumpang mulai dari mahasiswa/mahasiswi, pekerja, juga keluarga yang akan mudik baik dari Jogja ke Blora maupun sebaliknya” ujar Fahmi. “Pandemi ini memang bisa dibilang menghancurkan dunia pariwisata, terlebih gelombang dua kemarin, mau gak mau kita harus menyesuaikan diri biar bisa tetap hidup” imbuhnya.

“Selain itu, My Shuttle juga menerapkan physical distancing, dimana 2 seat hanya untuk 1 penumpang. Hal ini jelas karena kita ingin ikut serta menekan penyebaran virus corona” tutup Fahmi Mahendra.

Baca juga: Kenapa Shuttle Bus di Apron Bandara Berjenis Low Deck? Ini Jawabannya

Pandemi corona sejatinya selain membuat ekonomi berantakan, di satu sisi juga membuka peluang bisnis baru. Sriwijaya Transport contohnya, pandemi boleh mematikan usaha transportasi di bidang pariwisata, tetapi pandemi juga membuka peluang bisnis baru bagi Sriwijaya Transport dengan membuka My Shuttle. (Senna Aditiya – Penggemar Bus)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru