Setelah disebutkan beberapa waktu lalu bahwa bus yang berfungsi ganda akan mulai beroperasi akhir tahun ini. Ternyata DMV (dual mode vehicle) ini sudah mulai meluncur di Pulau Shikoku, Jepang pada 27 Desember 2021. Bus fungsi ganda pertama tersebut dioperasikan oleh kemitraan publik dan swasta Asa Coast Railway Jepang.
Baca juga: Bus DMV – Bisa Berjalan di Jalan Raya dan Rel, Siap Mengular di Akhir Tahun
Kendaraan DMV tersebut menghubungkan jalur tepi laut sepanjang 15 km yang membentang di prefektur Tokushima dan Kochi. Sebagaimana diwartakan KabarPenumpang.com dari laman asia.nikkei.com (27/12/2021), DMV ini mulai berangkat dari kota Kaiyo di Tokushima meluncur di jalan sebagai bus sejauh sepuluh kilometer. Kemudian DMV ini membutuhkan waktu sekitar 15 detik untuk menurunkan roda kereta bajanya.
Yang mana DMV tersebut menuju ke Toyo di prefektur Kochi sebagai kereta yang melintasi rel. Shikoku berharap bahwa pengalaman DMV satu-satunya akan menarik pengendara dari seluruh Jepang dan luar negeri. CEO perusahaan Kereta Api Asa Coast Shigeki Miura, yang mengoperasikan DMV, mengatakan kendaraan itu dapat membantu kota-kota kecil seperti Kaiyo dengan populasi yang menua dan menyusut, di mana perusahaan transportasi lokal berjuang untuk mendapatkan keuntungan.
“Ini (DMV) dapat menjangkau penduduk setempat (sebagai bus), dan membawa mereka ke rel juga. Terutama di daerah pedesaan dengan populasi yang menua, kami berharap ini menjadi bentuk transportasi umum yang sangat baik,” kata Shigeki Miura.
Asa Coast Railway mengatakan, DMV dapat mengangkut hingga 21 penumpang dan berjalan dengan kecepatan 60 km/jam (37 mph) di rel kereta api dan dapat melaju secepat sekitar 100 kpj (62 mph) di jalan umum. Untuk memikmati perjalanan dengan DMV, setiap penumpang harus melakukan reservasi online.
Tarif yang akan dikenakan sekali jalan bagi penumpang dewasa yakni sekitar 800 yen atau sekitar Rp99 ribu dengan perjalanan dari perhentian pertama hingga akhir. Pada akhir pekan dan hari libur, DMV akan menempuh perjalanan khusus yang lebih lama, sampai ke Muroto, Prefektur Kochi.
Baca juga: Bus dan Kereta Tetap Nyalakan Pendingin Meski Suhu di Luar Dingin, Apa Alasannya?
Perjalanan 50 km itu akan menelan biaya 2.400 yen atau sekitar Rp297 ribu. DMV awalnya dimulai sebagai proyek di bawah Hokkaido Railway, atau JR Hokkaido, tetapi ditinggalkan di tengah kesengsaraan manajemen. Prefektur Tokushima mewarisi program tersebut dan menginvestasikan sekitar $15 juta dengan kota-kota di sepanjang rute untuk mewujudkannya. Tokushima berharap proyek tersebut akan menghasilkan pendapatan sekitar $2 juta per tahun.