Tuesday, November 26, 2024
HomeBandaraBandara Changi Andalkan Pemeriksaan Digital Cegah Covid-19

Bandara Changi Andalkan Pemeriksaan Digital Cegah Covid-19

Bandara-bandara di dunia menghadapi paradoks aneh selama pandemi Covid-19, termasuk Bandara Changi. Di satu sisi mereka harus mengecek berbagai dokumen, seperti sertifikat vaksin, hasil tes negatif PCR, dan lain sebagainya. Namun, di sisi lain, mereka harus mengurangi kontak dan menjaga jarak. Karenanya, pihak bandara coba mencari cara dan pada akhirnya mengandalkan teknologi.

Baca juga: Tren Covid-19 Menurun, Penumpang Singapore Airlines dari Indonesia Diizinkan Transit di Bandara Changi

Bandara Changi menjadi salah satu bandara yang paling terpukul imbas pandemi virus Corona. Sebab, bandara ini hanya mengandalkan penerbangan internasional dan tidak mempunya penerbangan domestik.

Pada tahun 2010, bandara melayani sekitar 42 juta penumpang. Di tahun 2019, angka itu jauh meningkat menjadi 68 juta penumpang per tahun. Tetapi, di tahun lalu, itu jauh menyusut menjadi hanya 11,8 juta penumpang per tahun.

Seiring berjalannya waktu, dimana kasus aktif virus Corona di dunia sudah mulai berkurang (meski kini meningkat lagi akibat varian Omicron) serta tingginya tingkat vaksinasi, Bandara Changi Singapura kembali menunjukkan tajinya sebagai hub terbesar di Asia, khsusunya Asia Tenggara.

Dalam menyongsong kembali pergerakan penumpang sebagaimana di masa normal, pihak Bandara Changi mengaku tidak punya pilihan lain kecuali melakukan pendekatan teknologi. Pihak bandara mengaku sangat mengandalkan pemeriksaan digital dalam mencegah penyebaran virus sekaligus menjaga agar bandara tetap eksis.

“Kemampuan negara untuk mengendalikan infeksi Covid-19, terutama melalui serangkaian kebijakan ketat, serta tingkat vaksinasi yang tinggi untuk masyarakat setempat. Kami telah mencapai 85 persen vaksinasi untuk seluruh populasi, sehingga memberi kami kepercayaan diri untuk membuka perjalanan dengan aman untuk pemulihan,” kata Managing Director of Airport Operations Changi, Jayson Goh.

“Lihatlah digitalisasi sertifikat vaksinasi (dan) tes pra-keberangkatan. Jika semua ini dapat diunggah dilakukan secara online, sehingga semua pra-pemeriksaan dapat dilakukan, maka ketika para pelancong benar-benar tiba di bandara, semua proses ini dapat disederhanakan,” jelasnya.

“Dan saya pikir, dengan itu, Anda dapat mencegah orang harus mengantri untuk melakukan pemeriksaan fisik ketika mereka datang ke bandara,” tambahnya.

Tidak dapat dipungkiri, pandemi Covid-19 telah mendorong banyak pihak untuk mempercepat inovasi yang selama ini berjalan stagnan seolah tanpa dorongan lebih, salah satunya dibidang pemeriksaan dokumen. Tanpa adanya virus Corona, mungkin seluruh maskapai masih melakukan cara yang sama sekalipun teknologi jauh dari bisa untuk melakukan hal itu.

“Covid tidak hanya membantu kami mempercepat pengaplikasian teknologi (digital), tetapi ada juga yang baru yang online,” ujar Goh.

Baca juga: Otentikasi Penumpang Negatif Covid-19, Bandara Changi Hadirkan Universal Verifier Affinidi

“Hal lain yang kami mulai adalah hal baru yang disebut Antrian Changi. Ini adalah antrian digital di mana orang-orang memesan waktu untuk penyaringan yang telah dibeli sebelumnya melalui keamanan, sehingga Anda sampai ke gerbang keamanan pada saat Anda memesan. Itu meminimalkan pengelompokan pelancong,” tutupnya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru