Sejak virus Corona diumumkan WHO menjadi pandemi global pada Maret 2020, tercatat sudah ada 9 maskapai baru yang lahir di berbagai negara. Menariknya, di saat yang bersamaan, ada kurang lebih 40 maskapai bangkrut lantaran permintaan penerbangan menurun.
Baca juga: 9 Maskapai Baru yang Lahir Selama Pandemi Covid-19, Dari Negara Mana Saja?
Sedang di masa normal saja mendirikan maskapai tidak mudah, apalagi di masa-masa seperti sekarang ini. Terlepas dari itu, sebetulnya, bagaimana langkah-langkah atau cara mendirikan maskapai baru agar sukses dan bertahan lama di pasar? Dilansir laman resmi Boeing, setidaknya ada enam langkah utama dalam memulai bisnis maskapai baru. Berikut ulasannya.
1. Analisis Pasar
Secara teori, mustahil mendirikan maskapai baru tanpa ada ceruk bisnis yang bisa diraup. Karenanya, sebelum memulai, pengusaha harus mengalisis pasar penerbangan komersial dan dalam negeri terlebih dahulu. Bila dirinci lebih jauh, analisis pasar di sini bisa berarti tiga; prospek pasar penerbangan komersial, prospek kargo udara, dan prospek pasar keuangan pesawat saat ini.
Oasis HongKong mungkin jadi salah satu contoh maskapai baru yang menganilisis pasar dengan sangat baik. Alhasil, maskapai ini hanya bertahan tiga tahun atau beroperasi tahun 2005 dan stop operasi pada tahun 2008.
2. Operating environment
Sebagai maskapai baru, penting untuk memulai segalanya dalam kerangka peraturan, standar, dan pedoman; termasuk informasi dasar tentang beberapa perjanjian dan program internasional yang pada akhirnya membentuk operating environment for commercial aviation.
3. Business plan
Setelah menganalisis pasar dan mempelajari operating environment, langkah mendirikan maskapai baru selanjutnya adalah membuat business plan. Ini mencakup banyak hal, mulai dari analisis pasar dan kompetisi, brand, peluang dan tantangan, detail operasi, membentuk manajemen, analisis risiko dan kendala, proyeksi keuangan, kapitalisasi plan, pengembangan brand, dan strategi implementasi.
Tak lupa, ditahap ini, calon maskapai baru juga sudah harus memiliki gambaran dari mana sumber keuangan mereka berasal dan seberapa besar jumlahnya.
JetBlue, misalnya, didirikan di saat yang tepat dengan modal yang sangat besar. Maskapai didirikan pada Agustus 1998 dengan sumber dana dari George Soros, elite global yang keuangan tak berseri. Sebelum diluncurkan pada tahun 2000, FAA setidaknya menyetujui berdirinya 17 maskapai baru meski dengan dana yang lebih sedikit.
4. Pemilihan pesawat
Setelah tiga di atas, calon maskapai baru seharusnya sudah memiliki target dan gambaran, pasar seperti apa yang akan dicoba dimaksimalkan. Ini pada akhirnya berpengaruh dengan pesawat jenis dan tipe mana yang akan dioperasikan. Selain itu, dalam memilih pesawat juga ada triknya.
Baca juga: Ini yang Dilakukan Maskapai Saat Terima Pesawat Baru
5. Sumber pesawat
Membeli pesawat baru sudah pasti sangat mahal. Andai calon maskapai baru memiliki dana terbatas, membeli atau menyewa pesawat dengan biaya sendiri pastinya akan menguras cost yang seharusnya bisa dimaksimalkan untuk memperkuat bisnis.
Karena itu, dalam memilih pesawat, perlu ada beberapa hal yang mesti diperhatikan, mulai dari pembiayaan, price list pesawat baru, sewa pesawat baru atau bekas, tarif sewa pesawat, sampai pesawat bekas yang disewa ke pihak ketiga.
6. Mengoperasikan maskapai baru
Dengan modal Air Operator Certificate (AOC) yang sudah dikantongi maskapai dan turunannya serta berbagai operatinf license lainnya, maskapai baru siap memulai debut.