Energy Absolute Plc (EA) yang terdaftar di SET, pengembang dan operator energi terbarukan, akan secara resmi membuka fasilitas produksi baterai dan sistem penyimpanan energi (ESS) pada 12 Desember 2021 sebagai bagian dari rencananya untuk menjadi pemimpin dalam manufaktur kendaraan listrik (EV).
Baca juga: Baterai Bekas dari Bus Listrik Digunakan Untuk Simpan Energi dari Panel Surya Gedung
Pabrik produksi baterai lithium-ion EA di Chachoengsao, Thailand telah lulus uji coba, menyusul penundaan yang disebabkan oleh tindakan penguncian untuk menahan penyebaran Covid-19.
Dilansir KabarPenumpang.com dari bangkokpost.com (23/11/2021), fasilitas seharga enam miliar baht itu dirancang memiliki kapasitas produksi satu gigawatt jam per tahun dan ditujukan untuk melayani bisnis kendaraan listrik. Dikatakan Vasu Klomkliang wakil presiden senior EA, produksi ini diutamakan untuk perakitan bus listrik.
Dia mengatakan, perusahaan sebelumnya menerima pesanan untuk merakit 500 bus dan sudah mengirimkan 100 unit ke pembeli. Pengiriman bus yang tersisa dijadwalkan awal tahun depan. Vasu mengatakan pabrik baterai baru, yang dioperasikan oleh anak perusahaan perusahaan Amita Technology (Thailand) Com[any akan melayani pabrik perakitan kendaraan listrik baru dan diharapkan untuk memulai operasi komersial pada kuartal pertama tahun depan.
EA telah menyewa perusahaan untuk merakit 100 bus saat pabrik baru sedang dibangun. Dia mengatakan Thailand telah mendaftarkan sekitar 10 ribu bus setiap tahun. Namun, jumlahnya turun menjadi 7.000 tahun lalu. Perusahaan melihat peluang dalam bisnis bus listrik karena banyak bus yang menua dan pemerintah mempromosikan EV sebagai bagian dari upaya memerangi perubahan iklim.
EA sedang mengembangkan truk yang dijalankan dengan baterai dan berharap untuk meluncurkannya pada paruh pertama tahun depan. Perusahaan ini mengoperasikan layanan komersial kapal listrik, dengan armada 40 kapal yang melayani penumpang di sepanjang Sungai Chao Phraya di Bangkok. Dalam jangka panjang, EA berencana untuk memproduksi baterai stasioner untuk pembangkit listrik terbarukan, banyak di antaranya menghadapi intermiten sumber energi seperti matahari dan angin.
“ESS akan membantu dan menjadi game changer di industri pembangkit listrik,” kata Vasu.
Baca juga: Bus Listrik Terpanjang Akan beroperasi di Denmark
EA juga mengoperasikan empat pembangkit listrik tenaga surya, dengan kapasitas gabungan 278 megawatt, dan dua pembangkit listrik tenaga angin darat, dengan total kapasitas 386 MW. Perusahaan mengharapkan pendapatannya tumbuh sebesar 20 persen tahun ini dari 17,2 miliar baht pada tahun 2020. Dari Januari hingga September tahun ini, pendapatannya naik 16 persen dari tahun ke tahun menjadi 14,82 miliar baht.