Jaraknya hanya 77 Km dari Pulau Mindanau, sementara dari kota Manado di Sulawesi Utara, untuk menuju lokasi jaraknya 493 Km. Inilah Miangas, pulau terluar di utara Republik Indonesia yang langsung berbatasan dengan Filipina. Dari aspek waktu tempuh pun, hanya butuh 30 menitan menggunakan speedboat dari Filipina menuju Miangas. Meski secara geografis lebih dekat ke Filipina, Miangas secara admistratif adalah bagian dari kecamatan Nanusa, Kabupaten Kepulauan Talaud, provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.
Baca juga: Mau ke Pulau Komodo? Ada Tiga Pilihan Untuk Anda
Miangas terbilang pulau kecil, denhan luas sekitar 3,15 km² dan penduduk 1.000 jiwa. Namun belakangan nama Miangas kembali mendapat sorotan, lantaran konflik pertempuran antara militan pro ISIS dan pasukan Filipina yang tengah berkecapuk di Marawi, Mindanau Selatan. Karena lokasi geografis Sulawesi Utara yang berbatasan dengan Selatan Filipina, beberapa pihak di dalam negeri mengkhawatirkan pelarian militan ISIS menuju Indonesia lewat jalur laut. Tak tinggal diam, TNI/Polri telah meningkatkan operasi surveillance di perbatasan, dan sudah bisa ditebak bahwa Pulau Miangas berperan sebagai ‘pos pantau’ bagi Polri/TNI. Meski bisa disebut terisolir, di Pulau Miangas kini setidaknya sudah berdiri pos militer dari TNI AD dan Korps Marinir TNI AL.
Bagi Anda yang berjiwa petualang, menyambangi Pulau Miangas bisa menjadi tantangan tersendiri. Bentang daratannya memang kecil, tapi eksotisme alam pulau ini masih terjaga baik. Tempat paling eksotik di Pulau Miangas adalah Tanjung Wora dimana jika air laut pasang akan terlihat terpisah dari daratan utama. Ditambah dengan lokasi meriam keramat yang menjadi saksi perjuangan nenek moyang orang Miangas melawan orang Sulu. Sayangnya, bila Anda sampai ke tempat ini jangan berharap adanya hotel mewah ataupun penginapan. Sebab, di sini belum ada penginapan dan hotel mewah, sehingga Anda harus mencari rumah warga untuk menumpang tinggal selama berada di pulau yang suhunya lumayan panas ini.
Selain tidak ada penginapan khusus wisatawan, urusan air tawar juga menjadi barang langka, jadi untuk sekedar membeli air mineral ukuran 600 ml, Anda harus merogoh kantong dalam-dalam karena harga yang ditawarkan perbotolnya bisa sampai Rp10 ribu. Meski serba terbatas, berkomunikasi dengan ponsel masih bisa dilakukan dari Miangas, operator seluler Telkomsel sejak tahun 2010 sudah menggelar BTS (Base Transceiver Station) 2G di Miangas, sayangnya sinyal dari Telkomsel masih 2G di Miangas. Ini artinya buat Anda yang gemar instant upload foto-foto di Instagram/Facebook/Path atau aplikasi messaging, maka dengan modal 2G semua itu tidak bisa dilakukan. Sebagai informasi layanan jejaring sosial/foto di aplikasi smartphone mensyaratkan jaringan 3G/4G.
Baca juga: Eksplorasi Keindahan Pulau Pahawang dengan Pasir Putihnya
Karena dinilai punya peran strategis, dan menjadi roadmap dalam pengembangan wilayah terluar, pada Maret 2017 lalu, maskapai Wings Air baru saja membuka penerbangan dari dan ke bandara perintis di Pulau Miangas. Sayangnya, penerbangan ini pun tak bisa langsung sampai tetapi bila berangkat dari Jakarta tetap harus menuju Manado selama dua jam lamanya. Dari Manado akan menggunakan pesawat Wings Air yang melayani rute Manado – Melonguane – Miangas dan sebaliknya menggunakan pesawat turbo propeller ATR-72 600 buatan Toulouse, Prancis. Adapun rute baru ini hanya melayani penerbangan satu kali dalam seminggu baik dari dan ke Miangas sendiri.
Baca juga: ATR-72 600, Pesawat Tercanggih Untuk Penerbangan Perintis Nasional
Selain dengan pesawat, Pulau Miangas juga bisa ditempuh dengan jalur laut yakni dengan kapal ferry yang menuju pelabuhan Tahuna. Tiketnya pun tak terbilang murah yakni sekitar Rp200 ribu sekali berangkat. Dengan waktu tempuh 12 jam perjalanan dari Manado menuju Melonguane dan dari Melonguane empat jam lagi untuk sampai ke Pulau Miangas.
Perjalanan dengan kapal ini, berbeda dengan pesawat yang hanya seminggu sekali. Dengan kapal, bisa hingga dua sampai tiga kali seminggu tergantung cuaca dan ombak baik dari Manado maupun dari Melonguane. Sebab, bila ombak tinggi, kapal pun tak berani bersandar baik itu kapal logistik maupun kapal penumpang.
Di pulau ini karena sekelilingnya laut hanya ada wisata bahari yang bisa membuat anda terspesona saat menjejakkan kaki. Seperti pantai Merra yang meiliki pasir putih halus yang membentang cukup panjang. Tanjung Panci juga menjadi salah satu lokasi favorit memancing dan Pantai Lawara yang terkenal dengan batu terapungnya.