Aksi pesawat C-17 Globemaster Angkatan Udara Australia terbang rendah meliuk-liuk dan cukup dekat dengan gedung-gedung pencakar langit di pusat Kota Brisbane sangat menawan. Meski terbilang konyol, aksi ini adalah bagian dari latihan untuk acara tahunan Sunsuper Riverfire. Pada saatnya nanti, aksi tersebut menandai berakhirnya Festival Brisbane 2021 yang dihelat selama tiga pekan.
Baca juga: (Video) Pilot Buka Jendela Kokpit Saat Pesawat di Udara! Seketika, Ini yang Terjadi
Dalam video yang beredar, alert system pesawat beberapa kali mengingatkan tentang adanya bahaya di depan, ‘obstacle ahead’ and ‘terrain, terrain!’ menunjukkan betapa dekatnya pesawat dengan gedung-gedung tersebut.
Meski terlihat berbahaya dan mengancam ratusan atau mungkin ribuan masyarakat yang berada di gedung dan di jalan, aksi tersebut di sisi lain cukup menghibur masyarakat.
Sebab, tak selamanya pesawat yang terbang di ketinggian 300 kaki di atas permukaan tanah itu meliuk-liuk cukup dekat dengan gedung pencakar langit melainkan juga terbang di atas sungai nan jauh dari gedung tinggi. Ini dinilai aman dan menghibur.
“Ini tidak langsung terlihat dari sudut dalam video, tapi pesawat itu terbang di atas sungai yang mengalir melalui kota. Tidak menenun di antara bangunan. Juga dipublikasikan secara luas sebelum itu terjadi sehingga orang tidak lengah,” kata reporter lokal, Chad Ryan.
Meski bagi warga Australia pada umumnya itu adalah hiburan tak berbahaya, lain halnya dengan pandangan warga Amerika Serikat (AS).
Menurut pilot C-17 Globemaster di Angkatan Udara AS yang tidak ingin disebutkan namanya, seperti diungkap Task & Purpose, aksi tersebut tidak akan pernah diizinkan dilakukan di AS. Selain itu, ia juga menyebut aksi pilot pesawat di Brisbane itu ‘gila’.
“Jika timing atau jika pilot lambat bereaksi, jet akan bertabrakan dengan sebuah bangunan. Sangat berisiko,” katanya.
Ia menyebut, di AS, aksi sejenis mungkin akan diizinkan dengan persetujuan khusus, seperti di atas flyover dan lain sebagainya. Tetapi, tidak deikian dengan gedung pencakar langit. Itu sudah pasti tidak akan pernah diizinkan. Terlebih, warga AS memiliki trauma mendalam terhadap aksi seperti itu usai peristiwa 9/11.
Royal Australian Air Force (RAAF) sendiri berdalih bahwa pihaknya sudah berkomunikasi dengan masyarakat terkait latihan terbang kali ini, termasuk mengenai keselamatan, polusi suara, dan lainnya.
Baca juga: (Video) Boeing 747 Ex Cathay Pacific Ditabrakkan dengan Sengaja ke Hanggar
“Keselamatan, manajemen kebisingan dan lingkungan merupakan pertimbangan penting dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan terbang Pertahanan, dan skuadron yang berpartisipasi akan beroperasi dengan tujuan untuk meminimalkan dampak pada masyarakat lokal,’ kata RAAF dalam sebuah pernyataan.
“Kesehatan dan keselamatan semua personel yang berpartisipasi dalam acara ini adalah yang terpenting. Semua personel Angkatan Pertahanan Australia diwajibkan untuk mematuhi larangan perjalanan dan saran kesehatan dari pemerintah negara bagian dan teritori. Ada berbagai langkah mitigasi risiko Covid-19 untuk latihan ini,” tutupnya, seperti dikutip dari Daily Mail.
View this post on Instagram