Biasanya anak-anak lebih mengenal profesi pilot, dokter, tentara, polisi, dan guru. Tetapi, tidak demikian dengan Chudjane Trungjitpitdol. Bocah tiga tahun asal Thailand ini justru lebih mengenal dan bercita-cita menjadi seorang marshaller.
Baca juga: Inilah Marshaller, Tukang Parkir Pesawat Bergaji Rp1 Miliar
Dilansir Bangkok Post, cerita ketertarikan Chudjane Trungjitpitdol terhadap marshaller bermula saat ia dan keluarganya berkunjung ke bandara. Ketika itu, usai turun dari pesawat, pandangannya tertuju pada marshaller dan tidak mau masuk ke terminal.
Dari situ, ia kemudian sering sekali mengakses cara kerja marshaller di YouTube. Saking seringnya, ia bahkan sampai hafal isyarat lepas landas dan mendarat serta parkir di apron yang dilakukan marshaller.
Setelah hafal, ia kemudian sering meminta ayahnya agar diizinkan berada di perimeter bandara dan meniru langsung gerakan marshaller. Foto dan videonya ini pun viral di media sosial. Tetapi, itu tak lantas langsung mengantarkkannya menjajal langsung memarkirkan pesawat.
Tak puas dengan apa yang diketahuinya, Chudjane Trungjitpitdol kemudian meminta orang tuanya agar dibelikan seragam marshaller, lengkapi dengan penutup telinga akustik dan dua paddle sinyal. Dari sinilah jalan untuk menjadi marshaller sungguhan, walaupun beberapa saat, terwujud.
Disebutkan, staf darat sudah sekitar setahun memperhatikan gerak-gerik Chudjane Trungjitpitdol. Keluarganya memang terbilang sering sekali ke bandara. Jadi, tak heran bila petugas sampai mengenalinya.
Suatu hari, ia dan keluarganya muncul di Bandara Khon Kaen menggunakan seragam marshaller. Dari gelagatnya, ia terlihat serius mempelajari profesi marshaller dan berhasil menarik perhatian petugas. Ini kemudian sampai ke telinga Catriya Borirak, manajer Thai AirAsia untuk bandara tersebut.
Maskapai pun meminta izin untuk bisa membawanya ke apron dan mengarahkan langsung pesawat parkir dengan didampingi orang tuanya dan marshaller sungguhan.
Athaya Lapmak, Direktur Bandara Khon Kaen, mengatakan bandara memastikan bahwa bocah kecil itu berada di area yang aman dan tidak mengganggu operasi bandara. Meski masih jauh panggang dari api, tetapi, pihak bandara mengaku sangat mendukungnya mewujudkan impian menjadi marshaller ketika ia sudah besar nanti.
Baca juga: Ini Dia, Para Pekerja Ground Support System di Bandara
Negara-negara di dunia memang dituntut untuk memperkenalkan profesi aviasi ke anak-anak oleh PBB melalui International Civil Aviation Organization (ICAO). Pengaplikasiannya tentu berbeda-beda.
Di Indonesia, anak-anak pernah beberapa kali diberi kesempatan menjajal berbagai profesi di bandara, mulai dari Avsec, Terminal Inspector, Customer Care, Passenger on Ticket Systems, dan lain sebagainya. Itu biasanya dibarengi dengan momentum memperingati Hari Anak Sedunia.