Tuesday, November 26, 2024
HomeAnalisa AngkutanEmpat Langkah Kurangi-Bebas Emisi Karbon Pesawat, Apa Saja?

Empat Langkah Kurangi-Bebas Emisi Karbon Pesawat, Apa Saja?

Industri penerbangan global berpacu dengan waktu untuk menekan emisi karbon di setiap penerbangan. Berbagai langkah dilakukan, mulai dari pendekatan teknologi sampai manajemen. Semua dilakukan demi tujuan zero emission atau nol emisi karbon penerbangan komersial paling lambat tahun 2050 mendatang.

Baca juga: Teknologi Aircraft Towing System Janjikan Penghematan Bahan Bakar dan Tekan Emisi C02!

Dikutip dari BBC Internasional, setidaknya, ada empat langkah besar yang dilakukan untuk mencapai tujuan bebas emisi karbon tahun 2050. Berikut selengkapnya.

1. Taxiing

Meski terlihat kecil, taxiing dengan satu apalagi dua mesin sungguh boros bahan bakar. Karenanya, dibutuhkan inovasi agar taxiing di seluruh bandara di dunia tak lagi menggunakan mesin, salah satunya menggunakan TaxiBot.

Pada Mei tahun ini, misanya, Bandara Delhi dan KSU Aviation, operator eksklusif TaxiBot di India, mengumumkan sudah mencetak 1.000 pergerakan TaxiBot dan berhasil mengurangi penggunaan bahan bakar jet atau Avtur hingga lebih dari 214 ribu liter, mengurangi lebih dari 532 ton emisi karbon dioksida. Itu baru 1.000 pergerakan, bagaimana seluruh pergerakan pesawat menggunakan itu, sudah pasti akan mengurangi emisi karbon pesawat.

Selain itu, teknologi dari NASA yang baru-baru ini diuji coba, ATD2, juga brilian dalam meningkatkan efektivitas lepas landas dan mendarat. Teknologi ini secara teknis akan merampingkan beberapa sistem air traffic control (ATC) menjadi satu. Dengan begitu, waktu tunggu untuk lepas landas dan mendarat 15 menit lebih cepat dari sebelumnya dan menghemat energi sekaligus mengurangi emisi karbon.

Baca juga: Teknologi Terbaru NASA Sanggup Kurangi Emisi Karbon-Menghemat Bahan Bakar Pesawat

2. Pesawat baru

Mengganti pesawat usang dengan pesawat baru adalah salah satu langkah mengurangi emisi karbon. Memang, solusi ini bukan jangka panjang melainkan jangka pendek. Kendati begitu, kontribusinya dalam menekan emisi patut diperhitungkan.

Pesawat baru disebut 15 sampai 25 persen lebih efisien daripada pesawat lama. Ini tercipta berkat bobor lebih ringan, earodinamis, dan mesin yang lebih efisien.

3. Daur ulang pesawat

Recycle atau daur ulang pesawat memang massif dilakukan. Tetapi, perlahan ini menjadi salah satu agenda maskapai.

Pesawat dibuat dari 60 persen alumunium, 15 persen baja, 10 persen logam berharga mahal seperti titanium. Karenanya, usai pesawat pensiun, mereka dihancurkan, dibersihkan dari komponen radioaktif sesuai panduan hijau Eropa, diklasifikasikan, dan diteliti bagian mana saja yang masih bisa dipertahankan, seperti suku cadang berharga, roda pendaratan, mesin, dan peralatan avionik.

Suku cadang, landing gear, mesin, dan peralatan avionik yang masih bagus, akan dipertahankan dan digunakan sebagai suku cadang pengganti dari pesawat yang masih beroperasi.

Baca juga: Lima Alternatif Pengganti Bahan Bakar Fosil Pesawat di Masa Depan, Nomor Dua Aneh!

4. Bahan bakar berkelanjutan

Dari satu sampai tiga solusi pertama bisa dibilang dalam tataran teknis dan jangka pendek. Tetapi, pada solusi keempat ini tentang bahan bakar berkelajutan, itu adalah mutlak dan bagian paling penting dalam upaya menuju bebas emisi karbon 2050 di dunia penerbangan komersial.

Saat ini, berbagai solusi sudah ditawarkan, mulai dari mengganti bahan bakar fosil ke bahan bakar hidrogen, listrik, sampai biofuel dari berbagai bahan bahar alternatif, seperti tembakau, sampah, gula, nuklir, sampai serbuk kayu.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru