Pada hari ini, 92 tahun lalu, bertepatan dengan 5 Oktober 1931, penerbangan Trans-Pasifik pertama di dunia terjadi. Ketika itu, Clyde Pangborn dan Hugh Herndon Jr. terbang dari Jepang menuju Amerika Serikat (AS). Setelah 41 jam lebih di udara, pesawat yang ditumpangi keduanya mendarat dengan selamat di dekat Wenatchee, Washington, AS.
Baca juga: Terbang Solo Keliling Dunia, Gadis Remaja 19 Tahun Berharap Pecahkan Rekor
Dikutip dari Wired.com, penerbangan Trans-Pasifik ini didasari setidaknya dua hal, bukan semata kecintaan Clyde Pangborn dan Hugh Herndon Jr. di dunia dirgantara.
Disebutkan, di awal atau pertengahan tahun 1931, sebuah surat kabar Jepang menjanjikan hadiah sebesar US$25.000 (senilai sekitar US$360.000 jika dihitung hari ini) atau sekitar Rp 5 miliar lebih (kurs 14.267).
Ketika itu, banyak aviator di seluruh dunia yang tertarik memperebutkannya. Tetapi, tak banyak yang sampai menjajal tantangan tersebut. Salah satu yang mencobanya ialah pasangan Clyde Pangborn dan Hugh Herndon Jr.
Clyde Pangborn, yang kondang dikenal sebagai instruktur penerbangan AS selama Perang Dunia I, sebetulnya sama sekali tak berniat untuk melakukan penerbangan trans-pasifik pertama. Sebab, itu cukup berisiko. Terlebih, di dekade 20-an, ia sudah nyaman berkarir sebagai motivator dan keliling berbagai negara.
Namun, di penghujung dekade 20-an, terjadi perubahan arah pasar. Alhasil, posisinya sebagai motivator tak lagi menjanjikan. Terlebih, bisnisnya di bidang aviasi juga hancur karenanya.
Sempat bingung menata hidup, ia pun akhirnya bertemu dengan Hugh Herndon Jr, pilot sekaligus seorang pengusaha.
Usai berdiskusi, keduanya memutuskan untuk terbang keliling dunia dan memecahkan rekor keliling dunia yang saat itu dipegang oleh Zeppelin Jerman. Motivasinya dalam memecahkan rekor makin memuncak ketika Wiley Post, pilot pertama yang terbang solo keliling dunia, berhasil menyita perhatian berkat keberhasilannya.
Puncak motiviasi Clyde Pangborn dan Hugh Herndon Jr. terbang non-stop keliling dunia terjadi setelah adaya sebuah surat kabar di Jepang yang menjanjikan hadiah besar bagi siapapun yang berhasil terbang melintasi pasifik non-stop. Setelah persiapan selesai, penerbangan pun dimulai.
Pada 4 Oktober waktu Jepang, pesawat Bellanca Skyrocket lepas landas dari Misawa, Utara Tokyo. Pesawat kecil single engine yang banyak dimodifikasi ini dibekali dengan bahan bakar sebanyak 930 galon. Ini diperkirakan cukup andai cuacanya normal. Sebaliknya, bila terjadi cuaca buruk terlampau sering, bahan bakar segitu diperkirakan tak akan cukup.
Untuk itu, keduanya memutuskan melepas landing gear saat dalam perjalanan. Dengan cara ini, pesawat diharapkan lebih ringan, lebih aerodinamis, 15 mil lebih cepat, dan memiliki jangkauan 600 mil lebih jauh dibanding menggunakan landing gear.
Sepanjang perjalanan, memang terdapat beberapa kendala, tetapi itu tak terlalu membuat keduanya kesulitan.
Setelah 40 jam terbang, Clyde Pangborn dan Hugh Herndon Jr. berhasil melintasi pantai barat AS. Sampai di sini, mereka sebetulnya sudah berhasil melakukan penerbangan trans-pasifik non-stop pertama di dunia.
Baca juga: Inilah Rutan Model 76 Voyager, Pesawat Pertama yang Keliling Dunia Tanpa Mengisi Bahan Bakar
Tak puas, keduanya memutuskan untuk terus terbang ke arah timur sampai ke negara bagian Idaho. Sayangnya, kabut menghadang dan pesawat dibawa putar balik menuju pantai barat. Setelah berpikir mencari tempat pendaratan belly landing yang pas, diputuskan pesawat mendarat di Wenatchee, Washington.
Tepat pukul 7 pagi pada tanggal 5 Oktober, pesawat yang juga disebut Miss Vendol ini berhasil mendarat dengan selamat dan resmi memecahkan rekor dunia untuk kategori penerbangan trans-pasifik non-stop pertama di dunia.