Kereta api membutuhkan air dan salah satunya untuk mengisi persediaan di toilet di setiap gerbongnya. Hal ini yang kemudian membuat perjalanan kereta api harus berhenti dalam waktu tertentu untuk melakukan pengisian air sebelum kembali melaju di rel.
Baca juga: Sepur Kluthuk Jaladara, Kereta Uap Kuno Yang Lintasi Jalur Kota Solo
Namun bagaimana dengan pengisiannya saat perubahan jadwal kereta api mulai berlaku pada 1 Juni lalu? Karena harus memperhatikan ketersediaan air di gerbong, kereta api akan tetap berhenti di stasiun yang ditentukan untuk mengisi air di setiap gerbong.
Kepada Daerah Operasional (Daop) 4 Semarang PT KAI Wawan Ariyanto mengatakan, dalam Gapeka 2014, beberapa kereta api diprogramkan untuk berhenti di stasiun tertentu untuk pengisian air. Waktu yang digunakan adalah selama 15 menit. Hal ini karena satu gerbong kereta api rata-rata membutuhkan 60 liter air untuk dua tandon.
Wawan menjelaskan, bahwa satu rangkaian kereta api rata-rata memiliki delapan gerbong. Air tersebut biasanya digunakan untuk air toilet di setiap gerbong kereta api jarak jauh.
“Kalau dulu, begitu air habis, petugas bilang baru diisikan,” kata Asdo Atriviyanto selaku Manager Operasional PT KAI Daop 4 Semarang yang dikutip KabarPenumpang.com dari detik.com.
Tempat pengisian air kereta di Daop 4 Semarang berada di Stasiun Semarang Tawang untuk KA Gumarang, KA Harina dan KA Majapahit. Kemudian di Stasiun Poncol untuk KA Brantas dan KA Matarmaja. Sedangkan stasiun Tegal untuk mengisi air KA Menoreh dan KA Kertajaya.
Baca juga: Ini Alasan Anak 12 Tahun Tak Diizinkan Naik Kereta Api Jarak Jauh
Selain pengisian air, pemasangan CCTV juga dilakukan untuk kenyamanan penumpang agar merasa aman. Meski demikian saat ini aplikasi CCTV masih diberlakukan di KA Argo Sindoro.
“Baru Argo Sindoro satu set CCTV. Bertahap, nanti KA eksekutif akan dipasangi semua, tahun ini,” ujarnya Wawan.