Dengan tajuk penerbangan repatriasi, beragam pesawat diterbangkan secara charter untuk melakukan evakuasi pada warga negara asing yang ingin segera keluar dari ibu kota Afghanistan, Kabul. Dari Indonesia, disebutkan ada sekitar 15 orang WNI yang berada di kota yang kini dikuasi Taliban tersebut, termasuk di antaranya adalah staf Kedutaan Besar Republik Indonesia.
Baca juga: Ini Deretan Pesawat Maskapai yang Terjebak di Bandara Kabul Usai Chaos
Meski Kedubes RI masih beroperasi di Kabul, serangkaian rencana tengah dimatangkan untuk memulangkan WNI, salah satu kabar yang menarik perhatian adalah adanya penerbangan dari maskapai swasta Indonesia yang melakukan misi repatriasi. Maskapai yang dimaksud adalah Batik Air dengan pesawat narrow body Airbus A320Neo, bahkan nomer registrasi sudah diketahui sebagai PK-BDF yang akan terbang ke Kabul pada 19 Agustus 2021.
Namun, penerbangan repatriasi PK-BDF menjadi tanda tanya, pasalnya informasi dari situs CNBCIndonesia.com (19/8/2021) yang memantau dari FlightRadar24 menyebut, bila penerbangan Batik Air dengan nomor penebangan ID3102 rute Jakarta-Kabul berada dalam status “Unknown” atau tidak diketahui. Sementara itu, pihak Batik Air menyebut bahwa saat ini pihaknya belum menerbangkan armada ke Afghanistan. “Keterangan yang dapat saya sampaikan: Batik Air tidak terbang ke Afghanistan,” ujar Corporate Communications Strategic Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, dalam sebuah pesan singkat yang didapatkan CNBC Indonesia.
Sebelumnya pihak Kementerian Luar Negeri menyebut bahwa pemerintah Indonesia sedang menyiapkan penerbangan repatriasi bagi WNI yang ada di sana. Kementerian Luar Negeri menyebut bahwa ada 15 orang WNI selain petugas kedutaan. Namun kedutaan RI masih tetap beroperasi.
Informasi awal adanya penerbangan Batik Air menuju Kabul diketahui dari data di aplikasi pelacakan penerbangan FlightRadar24 yang diunggah oleh forum penggemar aviasi Indoflyer. Dalam data itu tertulis bahwa pesawat Batik Air bertipe Airbus A320 neo akan terbang dari Jakarta menuju Kabul dalam misi membawa WNI pulang dari negara Asia Tengah itu.
Baca juga: [Foto-foto] Kekacauan di Bandara Kabul Sampai Ada yang Tewas Terlindas Pesawat
Lepas dari belum ‘misteri’ di atas, Airbus A320Neo dengan kapasitas 160 penumpang (single class) atau 140 penumpang (two class), mampu terbang sejauh 6.940 km non stop. Sementara jarak Jakarta ke Kabul adalah 6.0007 km, ini artinya dimungkinkan untuk dilakukan penerbangan langsung, tetapi mengingat bekal ulang bahan bakar di Bandara Kabul belum dimungkinkan, besar kemungkinan pesawat harus transit terlebih dahulu sebelum mencapai Kabul.