Lego, sejenis alat permainan bongkah plastik kecil yang terkenal di dunia, sejak pertama kali ditemukan oleh Ole Kirk Chiristiansen asal Denmark pada 1930an sampai sekarang, berhasil disusun sedemikian rupa oleh tangan-tangan kreatif sampai membentuk replika banyak objek, seperti mobil, kereta api, gedung, patung, robot, hingga pesawat.
Baca juga: (Video) Pertama Kalinya, Pesawat Ulang-Alik Buran Meluncur dari ‘Punggung’ Replika Antonov An-225 Mriya
Terkait pesawat, YouTuber BigPlanes mungkin jadi salah satu yang familiar. Lewat channel tersebut, kreator konsisten menampilkan berbagai replika pesawat yang dibangun dari Lego. Terbaru, BigPlanes mengunggah Lego dari pesawat komersial terbesar di dunia, Airbus A380 Emirates.
Dilihat KabarPenumpang.com dari kanal YouTube BigPlanes, lego Airbus A380 Emirates buatannya bukan hanya fokus pada eksterior belaka melainkan juga mencakup interior. Selain itu, detail-detail sebagaimana umumnya pesawat, seperti mesin, landing gear system, ban, flap and slat, pintu, kokpit, sampai konfigurasi kelas ekonomi, bisnis, dan first class pun juga dihadirkan BigPlanes.
Replika pesawat berukuran lebar sayap tujuh kaki, panjang enam kaki, dan tinggi tiga kaki tersebut diketahui berhasil dibangun menggunakan 40 ribu bata Lego. Tak ayal, dengan banyaknya bata Lego dan detail-detail lengkap replika pesawat, sang kreator membutuhkan waktu setidaknya 10 bulan untuk menyelesaikannya.
Dari segi eksterior, seluruhnya nyaris sempurna menyerupai pesawat asli Airbus A380 Emirates. Livery-nya bisa dibilang sempurna mirip dengan aslinya. Kelap-kelip lampu di pesawat juga tak luput dari sang kreator.
Meski tak selengkap lampu yang terpasang di body luar pesawat asli, tetapi kehadiran beacon light berwarna merah di bagian atas badan pesawat, rasanya sudah cukup mewakili lampu eksterior lainnya di pesawat, yaitu navigation light dan strobe light.
Masih di ranah eksterior, Lego pesawat Airbus A380 Emirates karya BigPlanes juga dilengkapi dengan landing gear, pintu kompartemen kargo, vertical dan horizontal stabilizer, flap and slat, sampai mesin Rolls Royce.
Hanya saja, berbeda dengan flap and slat dan mesin yang bisa digerakkan melalui aplikasi di ponsel, landing gear system, pintu kompartemen kargo, vertical dan horizontal stabilizer tidak bisa digerakkan otomatis, melainkan secara manual oleh kreator. Kendati demikian, itu tidak mengurangi kesempurnaan dari Lego Airbus A380 ini.
Baca juga: Lego Hadirkan Replika Stasiun Kereta Disneyland dan Bisa Digerakkan
Berlanjut ke bagian interior, tampak sangat lengkap dengan kehadiran kru, penumpang, dan pilot, di kabin dua lantai dan kokpit. Konfigurasinya juga detail sekali perbedaannya antara kelas ekonomi, bisnis, dan first class.
Kreator juga menghadirkan beberapa representatif dari masing-masing kelas, seperti first-class bars dan luxury suites, lengkap dengan hidangan berupa ayam panggang dan lainnya. Ada juga sleeping quarter dan pantry untuk kru. Sangat lengkap, bukan?