Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) tiba-tiba mengubah definisi astronot tepat di hari Blue Origin melakukan penerbangan berpenumpang pertama dalam proyek wisata ke luar angkasa. Orang terkaya di dunia, Jeff Bezos, turut ikut dalam penerbangan tersebut bersama empat orang lainnya.
Baca juga: Catat, 11 Juli Virgin Galactic Bawa Penumpang Pertama ke Luar Angkasa! Disiarkan Live
Melalui perubahan atau pembaruan FAA Commercial Space Astronaut Wings Program, praktis Jeff Bezos dan seluruh tim Blue Origin satupun tak ada yang bisa disebut sebagai astronot.
Berbeda dengan Virgin Galactic konglomerat dunia, Richard Branson, beberapa orang dalam tim dari perusahaan penyedia wisata ke ruang angkasa tersebut berhasil masuk dalam kategori astronot atau lebih tepatnya sayap astronot (astronaut wings badge).
Dengan begitu, bisa dibilang, dalam hal prestisius menyandang lencana atau gelar sayap astronot FAA, Blue Origin berada selangkah di belakang Virgin Galactic.
Dilansir gizmodo.com, dalam definisi terbaru FAA tentang Commercial Space Astronaut Wings Program, lembaga tersebut mengkategorikan sayap astronot sebagai seseorang yang terbang di atas 50 mil di atas permukaan laut.
Blue Origin Jeff Bezos masuk dalam syarat tersebut. Diketahui, perusahaan yang didirikan Jeff Bezos pada tahun 2000 itu berhasil terbang maksimum di ketinggian 62 mil di atas permukaan laut.
Tetapi, dalam syarat lain terkait keselamatan publik atau berkontribusi pada keselamatan penerbangan antariksa manusia, Blue Origin tak memenuhi syarat tersebut sehingga satupun dari mereka tak berhak menerima lencana program sayap astronot FAA.
Sebagaimana yang kita tahu, pesawat ruang angkasa New Shepard Blue Origin berhasil melakukan penerbangan penumpang pertama ke ruang angkasa secara otonom alias tanpa adanya pilot dan kopilot.
Ini tentu berbeda dengan penerbangan penumpang pertama Virgin Galactic ke luar angkasa. Pesawat ruang angkasa VSS Unity 22 diterbangkan oleh pilot Dave Mackay dan Michael Masucci. Pada 11 Juli lalu, pesawat tersebut berhasil terbang maksimum di ketinggian 282773 kaki atau 53 mil lebih, sedikit di atas syarat FAA yaitu minimum 50 mil di atas permukaan laut.
Selain itu, dalam penerbangan tersebut, Dave Mackay dan Michael Masucci juga sangat kontributif terhadap keselamatan publik serta penerbangan antariksa. Mereka juga termasuk dalam syarat memimpin, mengemudikan, atau bekerja pada pesawat ruang angkasa.
Itu mengapa, pilot yang memimpin penerbangan SpaceShipOne 2004 dan SpaceShipTwo pada 2018 ke luar angkasa, termasuk wanita non pilot pertama yang juga kepala instruktur astronot Virgin Galactic, Beth Moses, berhasil meraih lencana atau penghargaan sayap astronot AS.
Baca juga: Profil Jeff Bezos, ‘Keturunan’ Imigran Kuba yang Sukses di AS Bersama Amazon.com
Kendati demikian, Richard Branson tetap tidak bisa mengklaim diri sebagai astronot meski penerbangan tim VSS Unity 22 Virgin Galactic berhasil memenuhi seluruh persyaratan Program Sayap Astronot FAA. Singkatnya, Richard Branson dan Jeff Bezos bukanlah astronot.
Kemudian, seluruh tim dalam penerbangan penumpang pertama Blue Origin ke ruang angkasa tidak bisa masuk dalam nominasi Sayap Astronot yang dipilih FAA. Itu berbeda dengan tim dari VSS Unity 22 ketika melakukan penerbangan penumpang pertama Virgin Galactic ke ruang angkasa.