Pandemi Covid-19 telah mengubah cara layanan kereta api beroperasi seperti melakukan pembayaran tanpa kontak hingga perangkat lunak crowding kereta api. Ini merupakan usaha keras industri perkeretaapian menuju layanan yang memenuhi kebutuhan penumpang. Namun ketika melihat ke depan yakni pasca pandemi, industri kereta api perlu melakukan adaptasi sekali lagi untuk memenuhi kebutuhan penumpang.
Baca juga: Lima Inovasi ini Bikin Kereta Masa Depan Lebih Cepat dan Aman
Selain itu juga mengadopsi solusi untuk menyediakan infrastruktur transportasi yang lebih baik. KabarPenumpang.com melansir railway-technology.com (9/7/2021), untuk itu maka perusahaan desain dan inovasi strategis global Seymourpowell melakukan kolaborasi dengan Angel Trains. Di mana kolaborasi ini mengembangkan konsep kereta baru yang dirancang untuk penumpang pasca pandemi.
Keduanya juga akan menampilkan stasiun pembersih, pintu tanpa kotak, tiang antibakteri dan konsep kereta yang bertujuan untuk menawarkan ruang berbagi penumpang yang dapat disesuaikan. Kepala transportasi di Seymourpowell – Inggris, Jeremy White, membahas apa yang ditawarkan interior kereta baru, serta manfaat yang diberikannya bagi penumpang.
Dia mengatakan, konsep kereta baru dan fasilitasnya berdasarkan pada fleksibilitas. Di mana arsitektur fleksibel yang dapat dilakukan lebih dari satu hal dan menawarkan lebih dari satu layanan untuk operator kereta api. Pada perjalanan pagi dan komuter kembali seperti biasanya, maka ada kemampuan untuk memiliki standee serta memenuhi permintaan berkapasitas tinggi.
Demikian juga, ketika ada lebih sedikit orang yang bepergian, maka ruang-ruang tersebut dapat dikonfigurasi ulang dan menawarkan ruang bagi orang-orang untuk membawa sepeda mereka ke dalam kabin, mendorong para pelancong untuk pergi ke kabin dengan fasilitas rekreasi, ruang untuk bagasi besar, dan hal-hal semacam itu. Tak hanya itu, Jeremi menambahkan, bahwa ada fokus pada cara kerja baru dan mendorong orang untuk bergerak pada waktu yang berbeda dalam sehari.
Ruang yang biasanya dirancang untuk empat orang dapat digunakan bersama oleh dua orang dan mereka semua memiliki lebih banyak ruang untuk menyebar dan bekerja dengan cara yang efektif. Jeremy mengatakan, konsep kereta ini sudah ada sejak lima atau enam tahun lalu.
“Bersama-sama kami telah mempromosikan ide-ide fleksibilitas ini. Selalu sulit untuk mendorong ide-ide tersebut melalui operator kereta api karena mereka harus memenuhi perjanjian waralaba mereka yang sering dikonfigurasi, atau perjanjian waralaba itu sendiri dibatasi oleh jumlah kursi yang harus dijalankan oleh operator,” ujarnya.
Baca juga: Swedia dan Finlandia Putuskan Bangun Jalur Kereta Api
Jeremy menjelaskan, kehadiran konsep kereta baru ini juga untuk berkelanjutan dengan mengurangi jejak karbon. Yang mana mendorong orang keluar dari mobil mereka dan beralih ke transportasi umum. Pandemi Covid-19 telah menjadi semacam katalis untuk mempromosikan cara bergerak yang berbeda.