Saturday, October 26, 2024
HomeAnalisa AngkutanApa yang Terjadi Saat Rem Pesawat Overheat? Simak di Sini

Apa yang Terjadi Saat Rem Pesawat Overheat? Simak di Sini

Landing gear atau roda pendaratan menjadi salah satu komponen paling penting pada pesawat terbang, baik saat di darat maupun di udara, sebelum lepas landas, ketika lepas landas dan turun landas, sampai mendarat dengan sempurna di runway.

Baca juga: Jadi Salah Satu Bagian Terpenting Pesawat, Begini Cara Kerja Landing Gear

Usai touchdown (dalam konteks ketika mendarat) landing gear memang penting, tetapi tentu rem pesawat tak kalah penting. Meski proses menurunkan kecepatan pesawat bisa dibantu oleh flap and slat serta engine reverse, rem pada ban adalah bagian yang tak terpisahkan untuk membuat pesawat berhenti di kecepatan yang sudah ditentukan untuk taxiing menuju apron.

Tetapi, apa yang terjadi ketika rem pesawat mengalami overheat saat mendarat ataupun lepas landas? Apakah itu akan baik-baik saja atau sesuatu akan terjadi namun tidak begitu fatal?

Dilansir dari Simple Flying, dalam keadaan ekstrem atau overheat, landing gear tentu bisa menimbulkan percikan api dan terbakar. Itu pasti.

Tetapi, di balik itu, sebetulnya ada aturan atau sejenis protokol agar pesawat terhindar dari yang demikian. Umpamanya, saat pesawat batal lepas landas atau rejected takeoff, biasanya rem akan cenderung dilepaskan begitu saja mengingat ia habis mendapatkan tekanan berat.

Sebelum itu, rejected takeoff sendiri ialah kondisi dimana pilot membatalkan lepas landas saat pesawat belum mencapai kecepatan yang dibutuhkan untuk mengudara atau V1. Itu berarti, ketika rejected takeoff diambil, secara teori, pesawat harusnya sudah diprediksi masih cukup waktu untuk berhenti sebelum ujung runway.

Serupa tapi tak sama, menurut Skybrary, rejected takeoff bisa dikategorikan pesawat sedang dalam posisi kecepatan rendah maupun kecepatan tinggi. Produsen pesawat umumnya mengartikan transisi pada dua kategori ini (kecepatan rendah maupun tinggi) antara kecepatan 80 dan 100 knot.

Bayangkan, dalam posisi di kecepatan setinggi itu, pesawat dipaksa harus berhenti karena setidaknya lima hal, termasuk kerusakan mesin, indikator atau alarm peringatan lepas landas, arahan dari kontrol lalu lintas udara (ATC), ban pecah, atau peringatan sistem, dengan memaksimalkan rem dan lainnya. Pasti berisiko membuat rem overheat, bukan?

Baca juga: Mengenal “Rejected Takeoff,” Pesawat Batal Lepas Landas Saat Ngebut di Runway Gegara Hal Ini

Insiden yang disebabkan oleh rem pesawat overheat atau terlalu panas tentu pernah terjadi di dunia penerbangan global. Pada Juli 2020, Boeing 737 WestJet dilaporkan karena satu dan lain hal terpaksa mendarat tanpa bantuan flap. Meski tak sampai terjadi kebakaran, tetapi petugas pemadam kebakaran sudah bersiaga di runway jika terjadi sesuatu.

Februari 2020, insiden rem overheat juga pernah menimpa Boeing 737 Pegasus Airlines. Ketika itu, pesawat yang berangkat dari Turki tersebut mendarat di Jerman dan muncul percikan api dari landing gear saat proses pendaratan. Meski api tak sampai membakar seluruhnya, tetapi tetap saja lebih baik api tak muncul sama sekali, bukan?

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru