Terowongan di jalur kereta api di Indonesia hampir semuanya dibangun pada masa kolonial Belanda. Tiga diantaranya ada di Jawa Tengah dan kini menjadi terowongan berjalur ganda yang dibangun oleh anak bangsa.
Baca juga: Terowongan Notog “Baru,” Siap Tembus Jalur Kereta Purwokerto-Kroya dengan Rel Ganda
Tiga terowongan jalur ganda ini merupakan yang pertama di Indonesia dan bisa dicatatkan sebagai prestasi besar dalam sejarah perkeretaapian Indonesia. Tiga terowongan itu adalah Terowongan Ijo, Notog dan Kebasen.
KabarPenumpang.com merangkum dari berbagai laman sumber ketiganya berada di jalur lintas selatan Jawa sepanjang 694 km. Penasaran seperti apa perubahan ketiga terowongan ini? Terowongan Ijo dikenal dengan lalu lintas yang tinggi dan sangat padat pesilangan serta persusulan.
Terowongan Ijo lama berada di trase jalur tunggal dan yang baru berada di jalur ganda. Karena dikenal dengan lalu lintas yang tinggi, kehadiran Terowongan Ijo jalur ganda menjadi salah satu terowongan terpanjang di Indonesia yakni 581 meter dengan diameter sembilan meter.
Selain itu, dibangun juga Stasiun Ijo baru untuk menggantikan Stasiun Ijo lama. Sejak 21 April 2020, terowongan dan stasiun baru tersebut diaktifkan sebagian dan baru bisa digunakan sepenuhnya sejak 5 Mei 2020 bersamaan dengan diaktifkannya jalur ganda lintas Kroya–Kutoarjo, sedangkan terowongan dan stasiun lama dinonaktifkan dan dijadikan cagar budaya.
Sedangkan Terowongan Notog pembangunan jalur ganda antara Purwokerto–Kroya sepaket dengan pembangunan jalur ganda Cirebon–Kroya yang nantinya terhubung juga dengan jalur ganda lintas selatan Jawa. Lokasi terowongan berada di sebelah terowongan yang lama serta memuat dua jalur sekaligus dengan panjang 476 meter.
Terowongan ini dibangun menembus perbukitan Gunung Gamping dan memiliki panjang 473 meter. Letaknya sendiri berada di Kecamatan Patikraja, Banyumas, Jawa Tengah.
Yang ketiga adalah Terowongan Kebasen dan terdiri dari dua bagian yang terpisah. Terowongan Kebasen I memiliki panjang 109 meter, sedangkan terowongan II memiliki panjang 183 meter. Terowongan Kebasen sendiri untuk jalur ganda ini dibangun menembus Bukit Brojol di Kebasen, Banyumas, Jaw Tengah.
Baca juga: 10 Terowongan Kereta Terpanjang di Indonesia, Ada Dimana Saja Ya?
Kehadiran Terowongan Kebasen diharapkan bisa menaikkan kelajuan kereta hingga mendekati kecepatan maksimum kereta di Indonesia yakni 120 km per jam. Terowongan Notog lama dan Kebasen lama, keduanya resmi ditutup pada 15 Februari 2019 dan dijadikan cagar budaya. Penutupan ini menggunakan pintu gerbang berterali untuk menghindari vandalisme di dalam terowongan.