Avgeek sekalian sudah pasti pernah bahkan sering melihat pesawat terbang, bukan? Tipenya mungkin sangat beragam, tetapi pada umumnya mereka menggunakan dua model sayap; sayap tinggi (high wing) dan sayap rendah (low wing). Di luar dua itu, sebetulnya ada satu lagi, mid wing. Hanya saja, itu jarang ditemui ketimbang low wing dan high wing.
Baca juga: Digunakan Beberapa Jenis Pesawat, Ini Perbedaan T-Tail dan Tailplane
Dikutip dari Pilot Mall, secara umum, perbedaan sayap rendah dan sayap tinggi sangat mudah ditemukan. Sebagaimana namanya, sayap rendah merupakan pesaway yang sayapnya dipasang lebih rendah dari setengah badan pesawat. Di antara pesawat bersayap rendah yang masyhur di dunia, Piper Cherokee adalah salah satunya.
Sedangkan pesawat sayap tinggi ialah pesawat yang sayapnya di pasang di atas badan pesawat. Sayap di pesawat ini biasanya dibuat datar atau sedikit dihedral (horizontal ke atas) dan anhedral (horizontal ke bawah).
Di antara pesawat yang menggunakan model sayap itu (dihedral), Cessna 172 adalah salah satunya. Lebih lanjut, pesawat sayap tinggi dengan model anhedral, avgeek bisa menemukannya pada pesawat terbesar di dunia, Antonov An-225 Mriya.
Baik high wing ataupun low wing, keduanya memiliki keunggulan masing-masing. Kuantitasnya juga berimbang.
Pesawat high-wing memungkinkan pilot untuk melihat sekeliling lebih mudah (kecuali saat berbelok dengan gerakan roll) sehingga jangkauan pandangan lebih luas. Selain itu, pesawat ini juga lebih stabil dibanding low wing berkat pusat gaya angkat berada di atas pusat gravitasi (CG).
Pada sudut serang (Angle of attack) yang tinggi, sayap tidak mengganggu aliran udara menuju ekor, sehingga efektivitas control surface masih terjaga.
Selain itu, karena jarak sayap yang jauh dari tanah, maka sayap akan relatif lebih aman dari gangguan dari tanah seperti debu dan lain-lain. Ini pula mengapa konfigurasi high-wing sering dijumpai pada pesawat trainer.
Adapun pada pesawat low wing, kenggulannya berupa lebih aman ketika pendaratan darurat karena mampu menyerap efek benturan, lebih safety untuk pendaratan di air atau emergency water landing, tangki bahan bakar mudah dijangkau, sampai bobotnya yang lebih ringan.
Baca juga: Inilah Perbedaan Airlines dan Airways di Dunia Penerbangan
Ada kelebihan, ada pula kekurangan. Pada pesawat sayap rendah, kekurangannya ada di tingkat kestabilannya yang bisa dibilang lebih rendah dibanding high wing, efektivitas landing lebih rendah karena sayap yang berada di bawah mengganggu aliran udara ke elevator dan rudder, pesawat relatif melaju lebih pelan saat landing dan take off imbas ground effect, frekuensi debu yang bersarang di sayap karena posisinya dekat dengan tanah.
Sedangkan kekurangan pada pesawat high wing, badan pesawat cenderung lebih riskan saat emergency landing lantaran tak dibantu sayap, tangki bahan bakar sulit digapai, bobot lebih berat karena spar landing gear dan sayap terpisah, landing gear lebih panjang dan berat serta kurang stabil, hingga lebih sensitif terhadap crosswind dan turbulensi saat lepas landas ataupun take off.