Penguncian di masa pandemi Covid-19 membuat banyak sektor industri harus rela tidak bisa beroperasi. Salah satu negara yang mengalaminya ialah Kamboja. Di mana negara yang sering disebut Kampuchea ini menutup layanan kereta api mereka.
Baca juga: Eks Jalur Kereta di Milan Diubah Menjadi Taman dengan Jalan Setapak Bergaya High Line
Hal ini membuat semua layanan kereta di Negeri Kedamaian dan Kemakmuran tersebut berhenti total. Bahkan jalur kereta api bandara baru ditutup tahun lalu dan membuat penumpang yang menuju ke Pelabuhan Sihanoukville ditangguhakan sejak Maret setelah Kamboja dilanda wabah Covid-19 terburuk.
Dilansir KabarPenumpang.com dari channelnewsasia.com (11/6/2021), untungnya setelah penguncian tiga minggu di ibukota, sebuah kafe di atas kereta muncul. Di mana kafe kereta ini hadir di Stasiun Phnom Penh.
Kehadiran kafe hipster tersebut, kini menjadi hub bagi para Instagrammer dan Facebooker yang mencari lokasi untuk selfie serta menikmati minuman dingin. Bahkan para kawula muda Kamboja sampai berbondong-bondong mengunjungi kafe kereta untuk melepas kerinduan mereka setelah penguncian di Phnom Penh.
Seorang pengunjung muda mengaku bahwa dirinya dan teman-temannya menjadikan kafe kereta tersebut sebagai tempat yang sering dikunjungi. Chan Thol mengatakan, kafe kereta adalah perubahan pemandangan yang menyenangkan setelah berminggu-minggu terkurung di rumah.
“Saya datang untuk bersantai dan berfoto bersama teman-teman dan menikmati kopi. Ini membantu mengurangi stres saya,” katanya.
Bahkan warga Phnom Penh mengatakan konsep kereta diubah menjadi kafe adalah hal unik. Manajer operasional penumpang Royal Railway Kamboja, Sak Vanny mengatakan, kereta hanya membutuhkan modifikasi kecil termasuk merobek kursi lama yang lengket dan menggantinya dengan kursi yang nyaman.
Baca juga: Jalur Mau Dihidupkan, Stasiun Demak Justru Sudah Menjadi Kafe
“Kami memiliki ide untuk mengubah gerbong kereta menjadi kafe kereta api untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan dan membantu anggota staf bekerja selama pandemi. Kami tidak melakukan banyak perubahan agar tampilan aslinya tidak hilang … Ketika tamu datang ke sini mereka dapat memiliki perasaan yang sama seperti sedang naik kereta api,” katanya.
Untuk diketahui, negara ini memiliki lebih dari 600 km jalur yang membentang dari perbatasan utara dengan Thailand ke pantai selatan, tetapi perang dan pengabaian selama beberapa dekade telah menyebabkan kerusakan yang luas dan virus corona telah menutup banyak layanan yang tersisa.