Pasca kejadian pembajakan pesawat Ryanair, maskapai dunia ramai-ramai menghindari terbang di ruang udara Belarusia. Hal itu sebagai langkah antisipatif maskapai atas keamanan dan keselamatan penerbangan.
Baca: Dikawal Jet Tempur, Pesawat Ryanair Dipaksa Mendarat Darurat Demi Tangkap Jurnalis
Sejak hari pertama insiden pembajakan ilegal dan menyalahi Chicago Convention 1944 Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) oleh Pemerintah Belarusia, tercatat sudah ada beberapa maskapai yang resmi melarang pesawatnya terbang di langit negara sekutu Rusia itu, seperti Wizz Air, Scandinavian Airlines (SAS), airBaltic, dan LOT Polish Airlines.
Lufthansa, seluruh maskapai Britania Raya, dan Lituania juga mengeluarkan larangan terbang melintasi negara tersebut, begitu laporan Aviation News.
Kemarin, NEXTA Live melaporkan bahwa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa sudah dilakukan di Brussel, Belgia. Seluruh negara-negara Uni Eropa dipastikan melarang penerbangan dari dan ke Belarusia. Pesawat-pesawat Belarusia juga dilarang melintasi ruang udara UE.
Tak moda transportasi udara atau pesawat, seluruh moda transportasi darat dan laut juga diberlakukan hal serupa sehingga membuat perekonomian Belarusia sangat terpukul.
“Kami sedang mengerjakan paket tindakan yang melampaui sanksi terhadap individu, serta penangguhan hubungan transit darat dengan UE,” kata kantor kepresidenan Perancis.

Menurut sejumlah laporan, belum juga sanksi ekonomi dikeluarkan UE dan mungkin AS, bursa saham di Belarusia sudah jatuh ke level yang sama seperti saat demonstrasi besar-besaran terjadi pada pertengahan 2020 silam.
Sementara itu, ICAO baru akan melakukan pertemuan darurat dengan seluruh perwakilan negara-negara anggota pada Kamis mendatang (27/5). Meski begitu, organisasi di bawah PBB untuk penerbangan sipil ini disebut akan mengeluarkan Belarusia dari keanggotaan. Dukungan untuk itu juga mengalir deras dari berbagai negara, salah satunya Lithunia.
“Saya meminta sekutu NATO dan Uni Eropa untuk segera bereaksi terhadap ancaman yang ditimbulkan terhadap penerbangan sipil internasional oleh rezim Belarusia. Komunitas internasional harus segera mengambil langkah agar hal ini tidak terulang,” kata Presiden Lithuania, Gitanas Nauseda.
Sementara itu, maskapai lainnya di luar Skandinavia dan Uni Eropa, seperti Amerika, Asia, Afrika, dan Australia, masih belum mengeluarkan keputusan apapun apakah melarang melintasi Belarusia atau tidak. Sebab, itu bukan hal mudah. Bila melarang dalam artian membatalkan seluruh penerbangan yang melintasi ruang udara tersebut, maka itu akan mudah.
Baca juga: Misteri Kecelakaan Air India Tahun 1966 yang Tewaskan Tokoh Penting Mulai Terkuak, Ada Campur Tangan CIA
Tetapi, bila melarang melintasi Belarusia dalam artian re-route atau mengakur ulang rute melintasi negara tetangga Belarusia, maka, ada proses administrasi yang harus dilakukan dan itu butuh waktu.
Menteri Transportasi AS, Pete Buttigieg, bersama FAA masih mengkaji apakah maskapai-maskapai AS cukup aman untuk tetap melintasi negara tersebut. Demikian juga dengan maskapai nasional Belanda, KLM. Maskapai tersebut masih menerbangkan dari dan ke Belarusia secara normal. Tetapi, nampaknya maskapai itu harus mengekor pada keputusan UE untuk menghentikan seluruh penerbangan dari dan ke sana.