Pembatasan dilakukan oleh beberapa negara di dunia untuk setiap kotanya dan ini untuk mencegah penyebaran virus corona. Adanya ini kemudian membuat moda transportasi seperti bus jarak jauh dan kereta api menghentikan sementara perjalanan mereka dalam mengangkut penumpang yang akan bepergian.
Baca juga: Ada Teknologi Jepang di Balik Kereta Komuter Pertama Bangladesh
Seperti Bangladesh yang kini mulai mengurangi pembatasan perjalanan pada bus jarak jauh dan kereta api. Adanya pengurangan pembatasan ini memungkinkan operator untuk melanjutkan layanan setelah penghentian operasional selama hampir tujuh minggu.
KabarPenumpang.com melansir dhakatribune.com (23/5/2021), meski adanya pengurangan, tetapi divisi kabinet tetap memperpanjang pembatasan yang berlangsung hingga 30 Mei 2021. Mereka mengatakan bahwa angkutan umum akan dizinkan untuk mengangkut penumpang dengan setengah kapasitas.
Meski begitu protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menjaga jarak tetap harus dijalankan baik penumpang, pengemudi maupun kondektur. Selain itu, tempat makan yang sebelumnya hanya melayani take away atau bawa pulang, juga telah diizinkan untuk menawarkan fasilitas makan di tempat dengan kapasitas setengah isi restoran itu.
Pembatasan telah dibatasi karena jumlah infeksi dan kematian turun secara signifikan, dan mempertimbangkan tuntutan pemilik dan pekerja layanan transportasi dan restoran yang sangat terpengaruh oleh penguncian. Farhad Hossain, menteri negara bagian untuk administrasi publik mengatakan, bahwa pemerintah telah memutuskan untuk melonggarkan transportasi umum dan pembatasan restoran.
“Karena tingkat infeksi Covid-19 telah turun belakangan ini. Namun, pemerintah akan menegakkan pedoman kesehatan dengan ketat,” ujarnya.
Pemerintah awalnya memberlakukan pembatasan pergerakan publik, termasuk penangguhan angkutan umum jarak jauh, pada 5 April dan diperpanjang hingga 23 Mei secara bertahap. Meskipun layanan bus dalam distrik dilanjutkan menjelang Idul Fitri mengingat banyaknya wisatawan, layanan jarak jauh tetap ditangguhkan.
Namun, orang-orang apatis dengan pembatasan tersebut, karena mereka bergegas keluar dari ibukota mengabaikan pedoman keselamatan kesehatan. Sementara itu, operasi penerbangan akan berlanjut dalam skala terbatas sesuai arahan otoritas penerbangan sipil sebelumnya. Sebanyak 56 kereta antarkota dan 18 kereta lokal akan beroperasi mulai hari ini, menurut Menteri Perkeretaapian Md Nurul Islam Sujan.
“Kereta akan membawa penumpang dengan setengah kapasitas karena pandemi,” ujar Sujan.
Banyak orang lebih memilih kereta api untuk perjalanan jarak jauh dengan pertimbangan keamanan dan kenyamanan. Ketika pembatasan dicabut, pihak berwenang telah memutuskan untuk melakukan pengadilan keliling untuk memastikan bahwa angkutan umum tidak membawa penumpang dengan kapasitas lebih dari 50 persen, dan memastikan setiap orang mengikuti pedoman kesehatan.
“Kami akan mempekerjakan hakim dan mengambil bantuan dari pemerintah setempat untuk mengendalikan massa di terminal peluncuran,” ujar Ketua Otoritas Transportasi Air Pedalaman Bangladesh (BIWTA) Golam Sadeq.
Baca juga: Di Bangladesh, Baut Rel Kereta Diganti dengan Batang Bambu dan Pisang
Di sisi lain, seorang pejabat senior dari Otoritas Transportasi Jalan Bangladesh (BRTA) menegaskan bahwa mereka akan mendirikan pengadilan keliling di berbagai terminal bus di Dhaka. Bangladesh mencatat 28 kematian baru akibat Covid-19 dalam 24 jam hingga kemarin pagi, menjadikan total korban tewas di negara itu menjadi 12.376. Selanjutnya 1.354 orang dinyatakan positif Covid-19 pada hari itu, menjadikan jumlah total kasus yang dikonfirmasi di negara itu menjadi 789.080.