Industri penerbangan menyumbang sekitar 2-3 persen emisi karbon dunia. Namun, angka itu sama dengan jutaan atau bahkan miliaran liter bahan bakar pesawat atau Avtur per tahun. Sebab, kendati sudah banyak terobosan mesin canggih nan efisien, tetap saja, konsumsi bahan bakar pesawat cukup tinggi.
Baca juga: Mengenal Dua Jenis Bahan Bakar Pesawat: Avgas Vs Avtur, Apa Bedanya?
Boeing 747, misalnya, menghabiskan sekitar empat liter per detik, atau 240 liter per menit, dan 14.400 liter per jam. Mobil mana yang bisa menyedot bahan bakar sebanyak itu?
Dengan jangkauan terbang cukup jauh atau durasi penerbangan rata-rata lima jam, terbayang bukan berapa liter bahan bakar yang harus diisi? Terlebih, harus ada perhitungan lebih oleh pilot ketika merencanakan penerbangan. Itu berarti, bahan bakar yang diisi, dalam kasus di atas, bukan berarti 14.400 x 5, melainkan bisa lebih dari itu.
Terlepas dari hal itu, sebetulnya, berapa liter bahan bakar yang dibutuhkan pesawat dalam sekali penerbangan dalam kondisi normal?
Sebelum jauh berbicara soal itu, sebagaimana dilansir Simple Flying, terlebih dahulu kita harus mengenal ini jenis-jenis bahan bakar tersedia di lapangan; Trip fuel, Diversion fuel, Reserve fuel, Contingency fuel, Taxi fuel, dan Additional fuel.
Dari enam itu, masng-masing memiliki ketentuan yang sangat ketat. Contingency fuel atau bahan bakar kontingensi, misalnya, harus mengisi minimal lima persen di atas total bahan bakar yang dibutuhkan dalam sebuah perjalanan.
Itu berarti, bila Boeing 747 diketahui menghabiskan sekitar empat liter per detik, atau 240 liter per menit, dan 14.400 liter per jam, maka, pada penerbangan 5 jam akan menjadi 14.400 + 5 persen atau 15.120 liter per jam. Dengan begitu, cukup jelas bukan, bila ditanya berapa liter bahan bakar yang diperlukan pesawat dalam sekali perjalanan, jawabannya tergantung pada jenis dan lama perjalanan.
Dibandingkan perjalanan darat, katakanlah mobil, pesawat memang terlihat sangat boros atau menghabiskan lebih banyak bahan bakar. Namun, jika dirinci, itu tidak selalu benar. Bahkan, bisa dibilang salah.
Tingkat konsumsi rata-rata untuk mobil baru kira-kira 55 mil per galon. Dengan 18.000 galon bahan bakar, berarti mobil bisa menempuh perjalanan sejauh hampir satu juta mil. Tetapi, tentu saja mobil mengangkut lebih sedikit penumpang dibanding pesawat. Pada Boeing 747, pesawat bisa mengangkut total 500 penumpang.
Itu berarti, sebenarnya, Boeing 747 hanya membakar 0,01 per galon per mil atau 100 mil per galon untuk setiap penumpang. Dari data tersebut, pesawat justru dua kali lebih hemat bahan bakar dibanding mobil.
Baca juga: Pernah Dengar Cara Pesawat Mengisi Bahan Bakar? Simak Di Sini Jika belum
Sudah begitu, mobil menemuh perjalanan satu juta mil dengan kondisi jalan yang berliku atau tidak melakoni perjalanan garis lurus. Alhasil, waktu tempuh perjalanan mobil dan pesawat sudah pasti jauh berbeda.
Penerbangan Jakarta-Bali, misalnya, hanya memakan waktu nyaris tiga jam. Bila menggunakan mobil, waktunya paling cepat, dengan estimasi tanpa berhenti dan tanpa adanya kemacetan serta menunggu waktu penyeberangan kapal, hanya sekitar 18 jam. Namun, faktanya sering kali lebih lama dari itu.