Sejak diperkenalkan oleh MRT Jakarta pada pertengahan Maret 2021, layanan untuk pesepeda non lipat mulai marak dicoba oleh warga. Memang belum banyak yang menggunakannya, setiap hari rata-rata masih di angka puluhan pesepeda, namun, dari data yang dirilis MRT Jakarta, jumlahnya peminatnya terus meningkat, terutama pada saat akhir pekan.
Baca juga: Jelang Pembangunan Fase 2A, MRT Jakarta Pindahkan Sementara Tugu Jam Thamrin
Sebagai layanan baru yang mengintegrasikan wahana individual ke gerbong kereta, maka ada sejumlah hal yang dirasakan oleh pengguna jasa. Dari segi tarif, tentu tak ada masalah, lantaran akses pesepeda adalah gratis. Tapi lain dari itu, sejumlah masukan telah dilayangkan oleh pengguna jasa kepada MRT Jakarta.
Akses naik dan turun tangga ke lantai peron (platform) terbilang berat untuk mendorong sebuah sepeda lipat. Selama ini pihak MRT Jakarta, khususnya pada anak tangga di stasiun Lebak Bulus, Stasiun Blok M dan Stasiun Bundaran HI, telah dilengkapi dengan karpet coil plastik, yang tujuannya untuk menjaga permukaan anak tangga tidak licin. Untuk itu diharapkan adanya conveyor belt untuk membawa sepeda naik ke lantai atas.
Pihak MRT Jakarta dalam Forum Jurnalis April 2021, menyebut nantinya akan menghadirkan akses pesepeda dengan conveyor belt di anak tangga. Tidak itu saja, akses pesepeda akan dipermudah dengan cart khusus sepeda di fitur eskalator. Kemudian, elevator eksisting di stasiun juga akan dimaksimalkan kedepannya.
Pelayanan lebih kepada pesepeda non lipat rupanya akan terus berlanjut di fase 2A, dengan desain stasiun yang baru, nantinya di setiap stasiun akan dilengkapi tapping gate yang lebar dan disertai QR code, kemudian untuk keamanan, parkir sepeda dilengkapi sistem penguncian yang aman dan dilengkapi CCTV.
Baca juga: Ridership Meningkat, MRT Jakarta Hadirkan Kereta Khusus Pesepeda Non Lipat
Pesepeda masih akan dimanjakan, MRT Jakarta di fase 2A akan memberikan fasilitas shower dan loker. Tentunya selain membaw manfaat untuk pelanggan, MRT Jakarta juga dapat memaksimalkan pendapatan dari sektor non tarif.