Sejak era maskapai berbiaya murah (LCC) datang dan sangat diminati traveler di dunia, perbincangan hangat terkait hak armrest di bangku tengah terus terjadi. Selain itu, dengan memaksimalkan muatan, bukan kenyamanan, legroom dan jarak antar kursi menjadi sangat dekat.
Baca juga: Japan Airlines Bingung Saat Orang Terberat di Dunia Naik Pesawat, 16 Kursi Jadi ‘Korban’
Alhasil, penumpang kesulitan untuk berdiri sempurna di depan kursi masing-masing serta kerap tak nyaman karena gesekan bahu antar penumpang. Terlebih bila penumpang di sebelah memiliki bobot di atas wajar.
Akan tetapi, mungkin, kisruh perebutan armrest dan berbagai masalah yang sudah dikemukakan di atas akan berakhir saat kursi Joy buatan Rebel.Aero digunakan maskapai di seluruh dunia.
Dilansir Simple Flying, kursi Joy memang didesain untuk menjadi pioneer kursi nyaman di kelas ekonomi. Hal itu didasari sejumlah alasan, seperti terbuat dari bahan ringan dan kuat, tata letak, dan fitur-fitur simple namun sangat dibutuhkan.
Disebutkan, secara keseluruhan, kursi terbuat dari bahan-bahan ringan dan teknik pembuatan modern. Selain itu, seatback dibuat dengan bahan thermoplastik agar perawatannya bisa jauh lebih terjangkau. Dua ini dinilai bukan hanya bermanfaat untuk penumpang, melainkan untuk maskapai karena mengurangi berat total pesawat. Itu berarti menghemat konsumsi bahan bakar atau cost.
Sarung jok belakang kursi Joy Rebel.Aero dibuat sangat simple tanpa jahitan. Kursi juga dilengkapi dengan fitur flip up booster, dimana kursi bisa dilipat untuk memberikan keleluasaan kepada para penumpang untuk berdiri di depan kursi.
Manfaat lain, fitur kursi lipat ini tentu juga membuat akses keluar masuk penumpang yang duduk di pojok dekat jendela jadi lebih cepat, sehingga meningkatkan on time performance (OTP) maskapai dan efisiensi bahan bakar.
Fitur spesial kursi Joy Rebel.Aero adalah letak kursi tengah yang sedikit lebih maju dibanding kursi di sebelahnya. Desain seperti ini dinilai menjadi solusi terbaik untuk mengakhiri polemik perebutan armrest di kursi tengah serta gesekan bahu antara penumpang di kursi tengah dengan penumpang di sebelah kanan dan kirinya.
Lagi pula, secara sosial, armrest di kursi tengah merupakan hak penumpang yang duduk di kursi tersebut, mengingat penumpang yang duduk di sisi aisle dan dekat jendela sudah memiliki keuntungan tersendiri.
“Kalau penumpang yang duduk di window seat bisa menyandarkan kepalanya di jendela. Sedangkan, buat yang duduk di sisi aisle punya keleluasaan apabila akan berjalan ke lorong untuk ke toilet dan keluar pesawat,” dikutip dari akun instagram Angkasa Pura I
Baca juga: Dear Maskapai, Mau Kejar OTP Tinggi? Perhatikan Pengaturan Masuknya Penumpang Ke Kabin!
Dengan penegasan ini, diharapkan tidak ada lagi penumpang yang bingung mengenai etika ini. Selain itu, diharapkan kenyamanan penumpang pesawat tetap terjaga, khususnya di penerbangan jangka waktu lama.
“Jadi, karena sudah tau etikanya, jangan rebutan sandaran tangan di pesawat lagi, ya!” ujar API mengingatkan.