Pada Kamis malam (25/2/2021) seorang pria membuat semua penumpang di dalam Taiwan High-Speed Rail (THSR) ketakutan. Pasalnya pria tersebut mengaku membawa bahan peledak dan ternyata yang ada di dalam tasnya adalah teh hitam. Pria bermarga Lin kemudian menjadi tersangka ketika polisi menerima laporan dari pusat kendali THSR pukul 22.20 waktu setempat.
Baca juga: Gara-Gara Takut Tertinggal Kereta, Pria Ini Laporkan Adanya Bom
Di mana dalam laporan tersebut ada seorang pria berusia 40-an yang naik kereta No.857 di Stasiun Tainan menuju Stasiun Zuoying Kaohsiung. Pria itu kemudian memberitahukan kepada kondektur bahwa dirinya membawa peledak di dalam kereta.
Dilansir KabarPenumpang.com dari laman taiwannews.com.tw (26/2/2021), karena laporan tersebut tim SWAT dari Kepolisian, petugas pemadam kebakaran dan ahli bahan peledak dari Biro Investigasi Kriminal (CIB) bergegas ke Stasiun Zuoying dan mengevakuasi penumpang dari daerah tersebut. Ketika tersangka, bermarga Lin, turun dari kereta dan naik ke peron di Zuoying pada pukul 22.30, dia berseru, “Ada bahan peledak di dalam!”.
Dia kemudian menjatuhkan kotak karton ke platform dan kemudian pakar bahan peledak segera menutupi kotak itu dengan selimut penekan bom. Polisi mengalami ketegangan yang tegang dengan pria itu dan mereka berkomunikasi dengannya selama lebih dari 30 menit.
Sekitar pukul 23.10, ketika Lin tampak lengah, petugas bergegas ke depan, menjatuhkannya ke tanah dan menahannya. Karena kehati-hatian, petugas sekitar pukul 24.05 menggunakan mesin sinar-X untuk memindai kotak yang ditinggalkan di peron oleh tersangka tetapi tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan.
Setelah memastikan tidak ada bahan peledak di dalam kotak, mereka membukanya dan hanya menemukan pakaian dan dua karton kecil teh hitam. Kondektur mengatakan kepada polisi bahwa menurutnya Lin bertingkah mencurigakan dan bertanya apakah dia membutuhkan bantuan. Saat itulah Lin tiba-tiba berteriak, “Saya membawa bahan peledak.”
Baca juga: Bom di Kereta Bawah Tanah, Lumpuhkan Transportasi Metro di St. Petersburg
Polisi mengatakan bahwa Lin tampaknya dalam kondisi mental yang buruk dan memiliki riwayat perawatan medis untuk penyakit mental. Menurut polisi, tersangka dan saksi masih menjalani pemeriksaan terkait kejadian tersebut hingga Jumat pagi (26/2/2021). Setelah pemeriksaan selesai, Lin akan dipindahkan ke kantor kejaksaan untuk diperiksa karena melanggar Pasal 305 KUHP karena mengancam dan membahayakan keselamatan publik.