Monday, November 25, 2024
HomeDestinasiKembali ke Lockdown Level Satu, Afrika Selatan Larang Makanan dalam Penerbangan Domestik

Kembali ke Lockdown Level Satu, Afrika Selatan Larang Makanan dalam Penerbangan Domestik

Setelah beberapa minggu berturut-turut jumlah kasus Covid-19 baru menyusut, Afrika Selatan kembali ke lockdown (penguncian) level satu. Meski begitu untuk mengurangi peningkatan infeksi baru, pemerintah ingin mendorong kepatuhan yang lebih baik terhadap penggunaan masker di pesawat.

Baca juga: Kedua Kalinya Thailand Larang Makanan dan Minuman di Penerbangan Domestik

Pemerintah juga kini telah melarang segala bentuk katering atau mengonsumsi makanan di dalam penerbangan domestik dan hanya air kemasan yang diizinkan. Bahkan penumpang pun tak diperbolehkan membawa makanan apa pun selama penerbangan domestik.

KabarPenumpang.com melansir simpleflying.com (2/3/2021), larangan makan tersebut membuat Afrika Selatan mengikuti jejak Thailand yang sudah lebih dahulu melarang makanan di penerbangan domestik. Sebelumnya, maskapai penerbangan diizinkan menawarkan makanan kemasan selama produksinya sejalan dengan protokol Covid yang telah ditetapkan.

Selain itu, penerbangan domestik harus mematuhi jam malam Afrika Selatan. Ini sekarang berlangsung dari tengah malam hingga 04.00 pagi sejak negara itu kembali ke penguncian level satu pada hari Minggu. Mereka yang bepergian dengan penerbangan internasional di luar jam-jam tersebut harus dapat memberikan tiket pesawat yang valid berdasarkan permintaan.

Peraturan yang diperbarui bertujuan untuk mendukung kepatuhan yang lebih baik terhadap pemakaian masker di penerbangan. Sementara maskapai penerbangan pasti akan menyambut arus kas tambahan saat ini, setidaknya satu maskapai penerbangan mendukung inisiatif untuk memerangi lebih lanjut penyebaran virus corona.

“Tidak memiliki katering di dalam pesawat memang mencuri dari pengalaman penumpang kami dan ini adalah aliran pendapatan yang kami sukai selama masa sulit ini. Namun, tidak menawarkan katering adalah hal yang tepat untuk dilakukan saat ini, dan kami mendukung keputusan pemerintah untuk regulasi yang ketat,” Kirby Gordon, Kepala Pemasaran di FlySafair.

Maskapai yang menerbangakan pesawatnya dengan tujuan domestik ini akan memberikan sanksi bagi penumpang yang tidak mengenakan masker dengan mendenda hingga $7 ribu. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh maskapai penerbangan, produsen pesawat, dan entitas pemerintah menunjukkan bahwa risiko penularan virus di dalam pesawat sangat kecil.

Baca juga: Perangi Obesitas pada Anak-anak, Inggris Larang Makan di Kereta

Salah satu studi serupa dilakukan oleh Departemen Pertahanan AS (DoD) bekerja sama dengan United Airlines pada Oktober tahun lalu. Studi DoD menemukan bahwa ketika penumpang memakai masker, risiko penularan adalah 0,003 persen dan penumpang harus terbang selama 54 jam terus menerus untuk menghadapi risiko infeksi.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru