Cinta bisa terjadi dimana saja, tak terkecuali di pesawat. Seperti yang dialami pramugari Pan American World Airways atau bisa disebut Pan Am, Jocelyne, dengan anggota Badan Intelijen Nasional Amerika Serikat (CIA), Tyler Harding.
Baca juga: Romantis Berujung Pahit, Pramugari China Eastern Airlines Justru Dipecat Setelah Dilamar di Udara
Dilansir CNN International, kisah cinta keduanya terjadi pada tahun 1970 silam. Saat itu, kekhawatiran adanya pembajakan pesawat pasca peristiwa 6 September 1970, dimana tiga pesawat komersial dibajak dan diarahkan ke Amerika Serikat (AS) sekalipun akhirnya gagal, membuat program keamanan udara kembali digalakkan.
Program tersebut mengatur adanya petugas keamanan (Air Marshall), entah itu dari FBI ataupun CIA, minimal dua orang di setiap perjalanan pesawat.
Tibalah saat dimana Jocelyne dan Tyler ditugaskan di penerbangan yang sama. Sayangnya, first impression keduanya tidak begitu mulus. Betapa tidak, saat penumpang dan kru sudah siap terbang, Tyler justru datang terlambat. Hal itu membuat Jocelyne, yang saat itu menjabat sebagai purser, kesal bukan kepalang. Tak ayal, begitu Tyler tiba, ia memasang wajah masam.
Di awal perjalanan dari Paris ke Bandara Internasional John F. Kennedy (JFK), Jocelyne masih begitu kesal untuk melayani Tyler sebagaimana penumpang pada umumnya. Tetapi, sikap genit Tyler rupanya membuat pramugari berusia 23 tahun itu kepincut.
Terlebih, ketika melihat Tyler yang mengenakan setelan jas dari dekat, ia baru menyadari betapa gagah, rapi, ganteng, dan manisnya Tyler. Alhasil, ia pun jadi canggung dibuatnya.
Ketika itu, ia sama sekali belum berpikir bahwa ia akan berpacaran bahkan menikah dengannya. Selain Tyler begitu tampan, pramugari lain -utamanya pramugari dari Swedia- banyak yang lebih cantik dan cerdas dibanding dirinya. Jika ia bersaing dengan mereka untuk mendapatkan Tyler, sudah pasti kalah telak.
“Saya bekerja dengan beberapa gadis Swedia dan gadis-gadis Swedia benar-benar menakjubkan. Saya bahkan tidak berpikir untuk bersaing dengan mereka,” jelasnya, merendah.
Seiring berjalannya waktu, Jocelyne mulai tergoda untuk mengenal Tyler lebih jauh, berubah dari stigma awal dimana Tyler hanya ingin kenal lebih dekat dengan pramugari lain melalui dirinya. Sebab itu ia terus menerus menggodanya.
Puncak rasa penasaran pramugari berdarah Perancis-Kanada itu terjadi usai penumpang dan Tyler menyantap hidangan. Ketika itu, Jocelyne berjalan melewati lorong dan melirik Tyler dan berkata di dalam hatinya, “Seperti apa ya kalau saya menikah dengannya.” Namun, ia langsung mengubur impian itu dalam-dalam karena ia belum mengenalnya lebih jauh.
Kisah cinta antara pramugari Pan Am dan anggota CIA pun akhirnya dimulai ketika Jocelyne menuangkan kopi untuk Tyler. Tetapi, pesona Tyler di balik mata birunya membuat Jocelyne hilang kesadaran dan tanpa sengaja menumpahkan kopi ke pakaian Tyler.
Baca juga: Cinta Bersemi di Udara, Pramugari dan Pilot Saling Mengerti Pekerjaan Masing-masing
Anggota CIA asal Alexandria, Virginia, AS, itu pun mengajak Jocelyne berkencan sebagai syarat permohonan maaf. Jocelyne tak mengiyakan, tetapi raut wajah dan sinar matanya tidak bisa bohong.
Sampai di sini, sebetulnya Jocelyne belum mengetahui bahwa Tyler merupakan anggota CIA. Ia baru mengetahui fakta itu ketika Tyler mengajaknya menikah di suatu malam. Saat ini, pasangan tersebut tinggal di AS dan telah bahagia dengan tiga anak dan lima cucu.